Expertise France–anggota Agence Française de Développement (AFD) Group

Direktorat Jenderal Pajak bersama Agence Française de Développement (AFD) menyelenggarakan lokakarya implementasi pertukaran informasi keuangan secara otomatis atau Automatic Exchange Of Information (AEOI) di Bali (Selasa, 7/6).

Acara yang berlangsung selama empat hari sampai dengan 10 Juni 2022 ini diselenggarakan dalam rangka memperkuat kerja sama asistensi teknis di bidang perpajakan, khususnya efektivitas implementasi AEOI di Indonesia.

Sanityas Jukti Prawatyani, Kepala Subdirektorat Pertukaran Informasi Perpajakan Internasional, dalam sambutannya mewakili DJP, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen Indonesia dalam mendukung inisiatif transparansi di bidang perpajakan. Indonesia menyambut baik dukungan AFD dalam penyediaan tenaga ahli maupun bantuan dana sehingga lokakarya ini dapat terlaksana dengan baik. 

Sejalan dengan komitmen Indonesia, Shopie Chappellet, AFD Deputy Country Director untuk Indonesia dalam sambutannya menyampaikan, “Kegiatan ini merupakan bagian dari program dukungan reformasi fiskal untuk memobilisasi pendapatan domestik melalui optimalisasi proses bisnis perpajakan.”

Sebagaimana diketahui, tujuan dari AEOI adalah mendeteksi dan mencegah penghindaran pajak oleh Wajib Pajak melalui penempatan aset keuangan di luar negeri. Sejak 2018 silam, Indonesia telah mempertukarkan informasi keuangan dengan yurisdiksi partisipan AEOI lainnya secara rutin setiap tahun. Tahun ini, Indonesia akan mempertukarkan data dengan untuk kelima kalinya.

Jumlah negara dan yurisdiksi yang bergabung untuk bertukar data setiap tahunnya mengalami kenaikan secara global. Tahun ini, terdapat 108 negara/yurisdiksi yang akan bertukar informasi keuangan secara otomatis dengan Indonesia. “Namun lebih dari itu, AEOI bukan hanya tentang mengumpulkan data dan meletakkannya di rak saja, melainkan tentang memanfaatkan data tersebut untuk memberantas penghindaran pajak,” pungkas Raynald Vial, Tax Policy Advisor dari The Global Forum on Transparency and Exchange of Information for Tax Purposes (Global Forum).

Hadir bersama Raynald sebagai narasumber lokakarya dari Global Forum adalah Colin Yan. Selain itu, Anna Olias dan Margaux Amiel dari Direction Générale des Finances Publiques (DGFiP) of French Ministry of Economy and Public Finances berkesempatan membagikan best practice implementasi AEOI di Prancis.

Selama empat hari, peserta lokakarya mendapatkan materi yang komprehensif mengenai proses pemanfaatan data AEOI untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak serta strategi pengawasan kepatuhan lembaga keuangan pelapor. Para peserta yang berasal dari berbagai unit kerja DJP berpartisipasi secara aktif dalam diskusi dan saling berbagi gagasan dan pengalaman dengan para narasumber.

“Saat ini DJP sedang mengembangkan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (SIAP) yang akan merancang ulang proses bisnis perpajakan menuju fungsi yang integratif. AEOI merupakan salah satu proses bisnis yang akan diintegrasikan ke dalam sistem tersebut,” ungkap Mekar Satria Utama, Direktur Perpajakan Internasional dalam sambutan penutupnya.

Setelah SIAP diluncurkan pada 2023 mendatang, penerimaan dan pengiriman informasi keuangan dalam rangka implementasi AEOI akan dilakukan secara otomatis. Otomasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kelancaran pertukaran data secara signifikan.

Mekar percaya bahwa workshop ini telah memberikan wawasan baru bagi para peserta untuk mengimplementasikan AEOI dengan efektif, tidak hanya dari segi kerangka hukum, melainkan juga dari aspek teknis. “Ajang ini adalah kesempatan yang baik untuk belajar langsung dari ahlinya dan berbagi ide untuk memperkuat kapasitas administratif kita,” imbuh Mekar.