Kanwil DJP Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimtara) menyelenggarakan kegiatan Media Gathering dengan mengundang 25 perwakilan media cetak, tayang, dan daring di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kamis, 17/6). Kegiatan yang mengusung tema “Pajak Pulihkan Ekonomi” ini diadakan secara tatap muka di ruang aula gedung Kanwil DJP Kaltimtara, Kota Balikpapan.

Kegiatan ini sendiri merupakan upaya untuk meningkatkan sinergi dan kerja sama antara DJP dan awak media di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

"Saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan media atas bantuan dan kontribusinya untuk menyampaikan informasi-informasi penting seputar perpajakan. Kami juga sangat mengapresiasi rekan-rekan karena dapat berkumpul, berdiskusi bersama," ucap Kepala Kanwil DJP Kaltimtara Max Darmawan menyambut para tamu undangan yang hadir.

Media Gathering ini sekaligus menjadi ajang perkenalan diri dan silaturahmi Max Darmawan sebagai Kepala Kanwil DJP Kaltimtara yang baru. Melalui kegiatan ini, Max mengajak para undangan membahas isu-isu perpajakan terkini, terutama isu perubahan pengaturan Pajak Pertambahan Nilai.

"Di tengah situasi pelemahan ekonomi akibat pandemi, pemerintah memandang perlu mengatur kembali kerangka kebijakan perpajakan untuk menjaga kesinambungan fiskal pemulihan ekonomi akibat pandemi. Sejalan dengan reformasi perpajakan yang sedang dibangun, diantaranya terdapat usulan perubahan pengaturan pada PPN," jelas Max. 

Selama dua jam berlangsung, Max mengajak peserta untuk memahami bahwa sistem perpajakan yang berlaku saat ini dipandang kurang memadai lagi, salah satunya fasilitas PPN yang tidak efektif.

"Urgensi pengaturan kembali sistem PPN bertujuan untuk memperluas basis pengenaan PPN, menciptakan sistem pemungutan PPN yang lebih efisien, dan menciptakan keadilan bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat ke bawah," terangnya.

Konsep perubahan pengaturan akan dibahas lebih lanjut bersama dengan DPR dengan memperhatikan masukan dari seluruh pemangku kepentingan berdasarkan prinsip keadilan, gotong-royong, serta meningkatkan kontribusi kelompok yang mampu.