
Hampir genap 200 jamaah dari berbagai bidang profesi membaur di saf-saf terdepan ruang sholat Masjid Shalahuddin Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (KPDJP) untuk mengikuti kegiatan Pajak Bertilawah. "Selain pegawai pajak, juga banyak OB, CS, dan satpam turut mengikuti kegiatan kali ini. Tepatnya 198 kupon telah diedarkan oleh panitia kepada seluruh peserta," terang Mohamad Khusaeri, Wakil Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Salahuddin KPDJP di Jakarta (Rabu, 14/11).
"Setelah itu dilanjut penyampaian program beras berkah buat pegawai non organik sebanyak 125 pak beras dan minyak goreng," imbuh Khusaeri.
Pajak bertilawah ini merupakan agenda penutup dari rangkaian kegiatan dalam Pekan Ekonomi Syariah untuk memperingati Hari Oeang ke-73 dan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung selama dua pekan.
Rangkaian kajian tersebut meliputi Tabligh Akbar ‘Meneladani Muamalah Nabi’, Kajian ‘Prinsip-prinsip Transaksi Riba dan Derivatifnya’, Kajian ‘Prinsip Bank Syariah, Membingkai Transaksi sesuai Syar`i’, dan Kajian ‘Asuransi Syariah, Melindungi Umat sesuai Syariat’ yang diadakan pada tanggal 6, 7, 11, dan 12 November 2019 lalu.
"Seluruh rangkaian kegiatan ini diselenggarakan untuk mengajak jamaah masjid semakin mendekatkan diri pada Alquran, yang kedua mengajak jamaah mendekatkan diri kepada Allah agar kita bisa lebih mudah dalam meraih pencapaian target penerimaan pajak," ungkap Triongko, Ketua Panitia Maulid Nabi DKM Salahuddin KPDJP.
Selepas sholat zuhur berjamaah, sebelum dimulainya tilawah, Imam Shalat Masjid Salahuddin KPDJP Ustadz Ali Masyhuri menyampaikan ajakan kepada seluruh jamaah untuk ikut serta dalam sholat ghaib atas wafatnya Riswan Taufik, Kepala KPP Pratama Samarinda Ulu pada hari ini.
Selanjutnya, panitia membagikan selembar kertas berwarna kuning untuk setengah juz awal dan kertas putih untuk setengah juz bagian akhir yang bertuliskan angka sebagai penanda juz ke berapa yang seharusnya dibaca oleh peserta, lengkap dengan nama surat dan ayatnya. Kertas tersebut dapat ditukarkan dengan konsumsi yang telah disiapkan oleh panitia.
Setiap orang mendapatkan jatah tilawah sebanyak setengah juz. Diawali dengan pembacaan surah al-Fatihah secara bersama-sama, para insan pajak mulai melanjutkan lantunan ayat suci Alquran sesuai bagiannya masing-masing. Seluruh peserta pun larut dalam kekhusyukan. Hujan deras yang mengguyur bumi ketika tilawah baru dimulai lima menit yang lalu, menambah kekhusyukan jalannya acara.
Sedikit berbeda dengan pelaksanaan pajak bertilawah sebelumnya, yakni pada peringatan hari pajak, Pajak bertilawah kali ini tidak serempak dilakukan oleh seluruh unit kantor DJP di seluruh Indonesia.
"Jadi memang kami sebatas memberikan informasi ke unit lain bahwa di kantor pusat diadakan acara pajak bertilawah tapi kami tidak mengkoordinir untuk mengadakan hal yang sama sebagaimana peringatan Hari Pajak beberapa bulan lalu," ungkap Triongko.
Lebih lanjut lagi Triongko menerangkan, "Nanti mungkin kalau awal tahun kami rencanakan untuk bisa secara serentak di seluruh Indonesia diadakan. Karena momennya bareng-bareng dan menjadi concern kita di awal tahun, bahwa DJP harus siap menapaki tantangan di tahun 2020. Semoga kita semua secara mental spiritual lebih kuat di tahun tersebut."
- 121 kali dilihat