Belasan pedagang UMKM berpartisipasi dalam kegiatan Penyuluhan dan Program Publik Campaign Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani Kepada Pelaku UMKM Jakpreneur Kecamatan Pancoran (Rabu, 28/8). Acara ini diselenggarakan secara daring oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Penanaman Modal Asing (PMA) Satu di Jakarta.

Pandemi Covid-19 memang berpengaruh pada segala sektor. Salah satunya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Banyak kendala yang dialami pelaku UMKM, terutama terkait perizinan. Hal ini seperti yang diungkapkan Camat Pancoran Jakarta Selatan Rizki Adhari Jusal, saat memberikan sambutan.

Rizki menyambut positif kegiatan yang bertujuan untuk memberikan manfaat bagi pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya ini. “Kegiatan serupa juga dapat dilaksanakan oleh unit kerja lainnya agar pelaku UMKM dapat menjalin relasi lebih luas dengan pelaku UMKM lainnya,” imbuhnya.

Para pelaku UMKM diajarkan mengenai pembukuan dasar hingga strategi dan teknik pemasaran. Kepala seksi pengawasan III KPP PMA Satu Mampe Tua Hasiholan menekankan pentingnya pembuatan laporan keuangan bagi pelaku UMKM.

Sementara itu, pemerhati UMKM Khairul Basri mengajak para peserta dalam memanfaatkan marketing digital. Sudah saatnya, para pellaku UMKM menggunakan media sosial dan e-commerce, seperti: Shopeea atau Tokopedia, dalam penjualannya. “Tampilan produk yang menarik tentunya akan menambah nilai jual dan meningkatkan minat pembeli,” pungkasnya.

Dalam setengah hari, kalangan UMKM tersebut dikenalkan bagaimana teknik fotografi dalam melejitkan omset penjualan, khususnya food photography. “Kualitas gambar yang baik akan menjadi daya tarik bagi pembeli,” ungkap Andre Permana dari Sanggar Kreatif Matraman.

Dihubungi secara terpisah, Kepala KPP PMA Satu Rosmauli mengungkapkan kegiatan ini sebagai bentuk upaya pemulihan ekonomi nasional.  “Ini wujud kepedulian terhadap pelaku yang terdampak akibat pandemi.”