Kegiatan yang dilakukan di Studio Programa I RRI Fakfak tersebut dipandu oleh Rivanti selaku penyiar RRI Fakfak. Adapun narasumber yang hadir dari Kemenkeu Fakfak antara lain Samsudin selaku Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negra (KPPN) Fakfak, Rendra Santika selaku Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Fakfak serta Muhammad Alfian Rosyadi selaku Kepala Seksi Pelayanan Kepabeanan dan Cukai dan Dukungan Teknis (PKCDT) KPPBC Fakfak.
Dialog diawali dengan penyampaian kondisi ekonomi regional Provinsi Papua Barat pada Triwulan III tahun 2024 oleh Samsudin. “Perekonomian Papua Barat Triwulan III tahun 2024 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRD) atas harga berlaku tahun 2024 mencapai Rp29.560,89 Miliar dan atas harga konstan 2010 mencapai Rp19.380,24 miliar,” Ujar Samsudin.
Samsudin juga menambahkan bahwa ekonomi Provinsi Papua Barat triwulan III tahun 2024 terhadap triwulan III tahun 2023 mengalami pertumbuhan year-on year (yoy) sebesar 19,56 persen, secara q-to-q sebesar 0,01 persen sedangkan secara kumulatif tumbuh sebesar 14,33 persen (c-to-c).
Dari sisi kinerja perpajakan, Rendra menyampaikan capaian penerimaan pajak secara nasional sampai dengan triwulan III tahun 2024. “Secara nasional, realisasi penerimaan sampai dengan Triwulan ke-3 tahun 2024 telah mencapai Rp1.387,7 triliun, atau mencapai 80,78% dari target APBN tahun 2024,” ujar Rendra.
Rendra juga menambahkan bahwa untuk Untuk Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sorong sendiri dari target penerimaan pajak sebesar Rp1,78 Triliun, sampai dengan triwulan III tahun 2024 telah tercapai sebesar Rp948,25 Miliar atau 53,20 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pertumbuhan capaian penerimaan sebesar 7,20 persen dibandingkan Triwulan 3 Tahun 2023. Adapun kontribusi dari Kabupaten Fakfak sebagai wilayah kerja KPP Pratama Sorong sendiri adalah sebesar Rp55,25 Miliar atau 5,83 persen dari realisasi capaian KPP Pratama Sorong.
Sedangkan dari sisi penerimaan kepabeanan dan cukai, Alfian menyampaikan bahwa secara nasional pemerintah menargetkan penerimaan kepabeanan dan cukai per Oktober 2024 sebesar Rp252,3 triliun dengan pencapaian penerimaan sampai dengan oktober 2024 sebesar Rp231,7 triliun atau sekitar 91,83%. Untuk Kanwil DJBC Khusus Papua sampai dengan oktober 2024 target penerimaan sebesar Rp2,41 triliun, sampai dengan bulan oktober 2024 telah tercapai sebesar Rp6,7 triliun atau sebesar 280,41%
Alfian juga menambahkan bahwa Untuk KPPBC TMP C Fakfak, tahun 2024 target penerimaan sebesar Rp170,194 juta, capaian sampai dengan Oktober ini sebesar Rp416,057 juta atau sebesar 244% Bea Masuk berasal dari importasi Bp Berau di Teluk Bintuni dan Sanksi Administrasi Cukai atas kegiatan penegakan hukum dibidang Cukai.
Dalam dialog tersebut juga disampaikan strategi dan upaya yang telah dilakukan untuk mencapai penerimaan di tahun 2024 serta kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan untuk APBN tahun 2025 nanti.
Dialog ditutup dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para pendengar yang masuk melalui redaksi RRI.
Pewarta: Rendra Santika |
Kontributor Foto: Dokumentator RRI Fakfak |
Editor: Ricky F. Argamaya |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 4 kali dilihat