Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara (Suluttenggomalut) menjadi tamu di acara Tax Goes To Campus (TGTC) 2022 Universitas Klabat (Kamis, 8/9). Acara ini adalah produk kerja sama Kanwil DJP Suluttenggomalut dengan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bitung. Edukasi mahasiswa ini digelar di Kelas Pertemuan Lt. 2 Universitas Klabat. Di dalam ruangan sudah ada 51 mahasiswa/i yang siap mengikuti jalannya acara.

TGTC 2022 kali ini dipimpin oleh pembawa acara dari KPP Pratama Bitung Fiya dan Tia. Fiya dan Tia lalu meminta para mahaswa/i untuk berdiri sembari mengajarkan jargon acara ini. "Nanti saat kami bilang, 'Generasi Muda Sadar Pajak', kalian jawab dengan lantang, 'Sehari Mengenal, Selamanya Bangga'. Boleh dicoba ya?" ajak Fiya dan Tia sembari memeragakan gerakan jargon.

Acara dibuka oleh Kepala Seksi Pelayanan KPP Pratama Bitung Basariana Nasution. Basariana mengatakan senang bisa mengadakan acara seperti ini lagi dengan format tatap muka setelah Indonesia dilanda pandemi selama lebih dari dua tahun.

"Pandemi masih melanda negara kita dan kita tetap harus waspada terhadap kesehatan kita. Di samping itu, saya senang bisa berada di tengah-tengah mahasiswa yang penuh semangat untuk mengikuti rangkaian TGTC kali ini," ucap Basariana.

Senada dengan ucapan Basariana, Perwakilan Universitas Klabat Dr. Elvis Sumanti pun menyampaikan kesan positif terhadap kegiatan ini. Elvi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan simbiosis mutualisme untuk negara karena dengan kegiatan ini, mahasiswa sebagai calon wajib pajak bisa terdorong untuk taat pajak dan berkontribusi kepada negara.

"Sejalan dengan Matius 22:21b, 'Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.' Kalian sebagai mahasiswa, calon wajib pajak, diharapkan bisa memberikan kontribusi kepada negara demi kemajuan untuk masyarakat," terang Elvi.

Asisten Penyuluh KPP Pratama Bitung Ryan Farhi Tsani mengambil alih acara. Ryan membungkus acara edukasi ini menjadi gelar wicara. Untuk narasumber gelar wicara tersebut, Ryan mengundang Fungsional Penyuluh Kanwil Dasa Midharma Putera dan Dosen Fakultas Bisnis Universitas Klabat Abraham Lesli Petir Lelengboto. Setelah pengenalan profil dua narasumber, Ryan membuka acara dengan bertanya soal alokasi perpajakan.

Fungsional Penyuluh Kanwil Dasa Midharma Putera mengatakan bahwa alokasi perpajakan diatur di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Penerimaan pajak kita berkontribusi besar untuk APBN. Salah satu bukti yang paling terasa adalah pembagian dana desa. Dalam APBN, telah ditetapkan alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp769,6 triliun atau sebesar 28,35% dari belanja negara," jelas Dasa. Dasa juga mengungkapkan bahwa Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) berperan besar memberikan kontribusi kepada penerimaan negara.

Sejalan dengan jawaban tersebut, Ryan bertanya soal fenomena free riders. Dosen Fakultas Bisnis Universitas Klabat Abraham Lesli Petir Lelengboto giliran menjawab pertanyaan tersebut. "Sudah seharusnya kita tidak hanya menjadi masyarakat yang hanya bisa menikmati fasilitas negara tanpa bisa berbuat apa-apa atau tanpa mengerti pajak itu apa. Sebagai mahasiswa, bukanlah hal yang sulit untuk bisa mengerti pajak karena aktivitas Relawan Pajak di sini berkontribusi sangat baik untuk DJP dan mahasiswa juga dapat pengalaman yang nyata untuk menghadapi wajib pajak," jawab Abaraham. Abarahan juga menerangkan bahwa pajak saat ini sudah menjadi hal yang lebih terbuka, lebih ramah, dan kejujuran menjadi poin penting. Jadi, bukan menjadi sebuah alasan bagi masyarakat untuk tidak berkontribusi demi kemajuan negara.

Selama lebih dari enam puluh menit gelar wicara telah berjalan. Mahasiswa/i sangat antusias untuk mengikuti jalannya cerita. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa/i yang berebut tanya saat sesi tanya jawab. Banyak hal yang ditanyakan mahasiswa/i dan sangat kritis. Bahkan ada beberapa pertanyaan di luar materi gelar wicara. Felicia, mahasiswi Universitas Klabat, mendapatkan kesempatan pertama untuk bertanya. "Bagaimana tanggapan bapak soal fenomena 'sultan" yang menyimpan uang di bank luar negeri?" tanya Felicia. 

Fungsional Penyuluh Kanwil Dasa Midharma Putera menjawab pertanyaan kritis tersebut. "Kami di kantor pajak memantau kehidupan wajib pajak sesuai profesi dan kami memiliki basis data yang mumpuni. Adanya Automatic Exchange of Information (AEOI) sangat mendukung kami untuk mengetahui pertukaran informasi rekening wajib pajak antar negara. Jadi dari data tersebut kami bisa melakukan pengawasan dan pemeriksaan," terang Dasa dengan lengkap dan jelas. 

Sesi tanya jawab belangsung sekitar 45 menit dan delapan pertanyaan sudah dilontarkan dengan sangat kritis. Pembawa acara Fiya dan Tia mengambil kendali acara lagi untuk masuk ke sesi gim Kahoot. "Ayo silahkan masuk ke Kahoot ya teman-teman. Seperti biasa, ada hadiah menarik nih buat kalian dengan poin tertinggi," jelas Tia. Tak kalah dengan sesi tanya jawab, sesi kali ini sangat seru bagi audiensi. Bahkan, para dosen yang hadir pun mengikuti sesi gim ini. Sesi gim berlangsung tiga puluh menit dan keluarlah sembilan pemenang dengan poin tertinggi. Kesembilan mahasiswa/i lalu maju untuk menerima hadiah yang sangat menarik dari KPP Pratama Bitung.

Dengan berakhirnya sesi gim Kahoot, maka berakhir pula acara TGTC 2022 Universitas Klabat. Tak lupa, perwakilan KPP Pratama Bitung dan Universitas Klabat saling bertukar suvenir sebagai tanda jalinan kerja sama kedua belah pihak. Dosen Fakultas Bisnis Universitas Klabat Abraham Lesli Petir Lelengboto berharap akan selalu ada kegiatan seperti ini yang diadakan di Universitas Klabat. Abbraham juga akan memberikan bantuan kepada Kanwil DJP Suluttenggomalut dan KPP Pratama Bitung untuk proyek mendatang.

 

Pewarta: Syafa'at Sidiq Ramadhan
Kontributor Foto: Syafa'at Sidiq Ramadhan
Editor: Syafa'at Sidiq Ramadhan