Malang, 27 September 2024, Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur mengadakan Press Conference APBN KiTa Regional Jawa Timur s.d 31 Agustus 2024  secara Luring bertempat di KPPN Malang, dan secara daring melalui Ms.Teams. Hadir memimpin Konferensi pers  Sigit Danang Joyo Kakanwil DJP Jawa Timur I yang juga sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur, Didyk Choirul Kakanwil Ditjen Perbendaharaan  Jawa Timur, Kakanwil Bea Cukai Jatim I Untung Basuki,  Kakanwil Bea Cukai Jatim II  Agus Sudarmadi, Kakanwil DJKN Jawa Timur Dudung Rudi Hendratna, dan Stafsus Kementerian Keuangan Prof. Candra Fajri Ananda. Peserta konferensi pers yang hadir adalah para Pejabat Unit Vertikal Kementerian Keuangan di Jawa Timur, para Pejabat dari BPKAD/BPKPD Jawa Timur serta media lokal di Malang (27/09/2024).

Perkembangan Ekonomi Regional  Jawa Timur

Sampai dengan September 2024 perekonomian Jawa Timur konsisten tumbuh sebesar 4,98% (yoy), 2,87% (qtq), atau 4,90% (ctc), dengan Inflasi Jawa Timur terkendali sebesar 2,05% (yoy), 0,78% (ytd) dan mengalami deflasi 0,07% (mtm). Kegiatan perdagangan internasional Jatim naik baik ekspor maupun impor. Ekspor di Agustus 2024 mencapai US$2,41 miliar, sedangkan impor bulan Agustus 2024 mencapai sebesar US$2,68 miliar,  mengalami defisit US$ 0,26 miliar.

Perkembangan Realisasi APBN Regional Jawa Timur

Realisasi Pendapatan Negara s.d. Agustus 2024 mencapai Rp168,28 triliun atau 58,52% dari target sebesar Rp287,5 triliun, tumbuh 5,48% dibanding periode yang sama tahun 2023. Pendapatan Negara terdiri dari Penerimaan Perpajakan sebesar Rp162,94 triliun atau 57,75% dari target, dan PNBP mencapai Rp5,33 triliun atau 98,94% dari target Rp5,39 triliun. Penerimaan Perpajakan disumbang oleh penerimaan Ditjen Pajak sebesar Rp77,32 triliun (59,41% dari target) dan penerimaan Kepabeanan dan Cukai Ditjen Bea Cukai sebesar 85,61 Triliun (56,33% dari target).

Belanja Negara s.d. Agustus 2024 telah terserap Rp87,87 triliun atau 65,23% dari pagu belanja negara di Jawa Timur, tumbuh 12,04% dibanding periode yang sama tahun 2023. Kinerja belanja  negara terdiri dari Belanja K/L sebesar Rp31,46 triliun atau naik 14,21% (yoy) dan Transfer Ke Daerah (TKD) mencapai Rp56,42 triliun atau tumbuh sebesar 10,86%(yoy).

Sehingga Surplus APBN Jawa Timur s.d. 31 Agustus 2024 sebesar Rp 80,40 triliun.

Current Issue Kemenkeu Satu Jawa Timur

Hingga Agustus 2024 penerimaan Pajak tumbuh 8,11%. Penerimaan Kepabeanan dan Cukai didominasi dari penerimaan Cukai sebesar sebesar Rp81,15 triliun tumbuh 2,83% (yoy).

Bea Cukai Jatim juga telah memungut pajak rokok Rp8,5 triliun dan dana sawit Rp501 miliar selama periode 1 Januari s.d. 31 Agustus 2024.

Perimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) s.d. 31 Agustus 2024 sebesar Rp5,34 triliun atau 98,94% dari target, tumbuh 5,69% (yoy)  terdiri dari PNBP BLU dan PNBP Lainnya.

Realisasi pokok lelang Kanwil DJKN Jatim s.d. 31 Agustus 2024 mencapai Rp3,17 triliun atau 74,29%;

Belanja Kementerian Lembaga(K/L), Belanja Pegawai tumbuh sebesar 13,77% (yoy), realiasi belanja gaji dan tunjangan ASN serta terdapat penambahan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Belanja Barang tumbuh sebesar 15,53% (yoy) utamanya pada kegiatan Pemilu dan persiapan Pilkada Serentak 2024 terutama pada satker KPU dan BAWASLU.

Belanja Modal tumbuh signifikan sebesar 11,52% (yoy) ditopang oleh kenaikan realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan, Belanja Modal Lainnya dan Belanja Modal BLU.  Belanja Bantuan Sosial tumbuh sebesar 27,59% (yoy) utamanya dipengaruhi oleh tambahan bantuan pendidikan oleh PIP bagi siswa dan KIP Kuliah.

Output Belanja K/L untuk kemanfaatan masyarakat antara Jalan (Rp1,16 triliun), Jembatan (Rp 162,99 miliar),  Irigasi (Rp576,62 miliar), Pendidikan (Rp1,34 triliun), Kesehatan (Rp725,91 miliar), Pertanian (Rp69,18 miliar), juga untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Fly Over Aloha dan penyelesaian Jalur Ganda Kereta Api Mojokerto-Sepanjang sepanjang 33 km yang sedang tahap konstruksi.

Transfer Ke Daerah

Dukungan APBN kepada APBD melalui Transfer Ke Daerah per 31 Agustus 2024 terealisasi sebesar Rp56,42 triliun atau 70,15% dari pagu, tumbuh 10,86% (yoy). Pertumbuhan tersebut ditopang oleh DAU, DAK Fisik & Non Fisik, Dana Desa, dan Insentif Fiskal, dengan realisasi masing-masing realisasi DAU naik 14,77% (yoy) menjadi Rp30 triliun, realisasi DBH turun 2,33% (yoy) menjadi Rp5,6 triliun disebabkan oleh turunnya realisasi DBH Migas di Jawa Timur TA 2024 di Kabupaten di Bojonegoro, realisasi Insentif Fiskal naik 41,79% menjadi Rp431,83 miliar, realisasi DAK Fisik mengalami pertumbuhan 27,65% (yoy) menjadi Rp1,17 triliun, realisasi DAK Non Fisik naik sebesar 2,5% (yoy) menjadi Rp11,9 triliun karena penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) telah mencapai 99,53%, dan Dana Desa mengalami kenaikan sebesar 18,49% (yoy) menjadi Rp7,2 triliun.

Beberapa manfaat dari Transfer ke Daerah  yang telah dihasilkan antara lain untuk prasarana Air Minum Rp71,89 miliar, Industri Kecil Menengah Rp38,24 miliar,  Irigasi  Rp69,93 miliar, Jalan Rp9,90 miliar, Kelautan dan Perikanan Rp10,29 miliar, Kesehatan dan KB Rp91,50 miliar, Lingkungan Hidup Rp82,19 miliar, Pariwisata  Rp22,63 miliar, Pendidikan  Rp56,42 miliar, Pertanian  Rp40,41 miliar, Perumahan dan Permukiman Rp90,25 miliar, Sanitasi  Rp26,66 miliar, dan yang besar adalah untuk dana BOS Rp3,74 triliun serta Pembangunan Desa Rp10,09 triliun berupa BLT, pembangunan pasar desa, pembangunan kios milik desa, pembinaan masyrakat desa, penyelenggaraan pemerintahan desa.

Informasi perpajakan terkini lainnya dapat dilihat di laman landas www.pajak.go.id.

 

#PajakKuatAPBNKuatIndonesiaSejahtera

#PajakKuatIndonesiaMaju