KPP Pratama Sidoarjo Utara mengadakan kegiatan Business Development Service (BDS) di Desa Punggul, Sidoarjo (Kamis, 3/10). Kegiatan yang mengangkat tema “Meraup Untung di Pasar Modern” tersebut terselenggara berkat kerja sama antara KPP Pratama Sidoarjo Utara dengan BUMDes Desa Punggul.

Kusuma Indrajaya selaku perwakilan dari KPP Pratama Sidoarjo Utara mengatakan bahwa pemilihan Desa Punggul dinilai dari sejarah dan potensi UMKM dibidang garmen khususnya pembuatan topi yang belum dikelola secara optimal. “Desa Punggul ini tahun 1980-an sangat terkenal dengan sentra pembuatan topi di Jawa Timur, namun belakangan ini banyak pengusaha yang gulung tikar. Untuk itu kami hadir ke Desa Punggul ini untuk bersama-sama menghidupkan kembali salah satu ikon Sidoarjo,” pungkas Indrajaya.

Kegiatan BDS tersebut mengundang narasumber Joko Setiawan, Direktur PT. Jos Pangan Indonesia yang juga menjadi trainer UMKM di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Dalam pemaparannya, Joko Setiawan menjelaskan bagaimana langkah awal untuk masuk ke pasar modern, “Kunci masuk ke pasar modern adalah memiliki mitra bisnis yang bergerak di bidang ritel. Secara sederhana perusahaan ritel merupakan perusahaan membeli produk dari produsen dengan jumlah besar lalu dijual kepada konsumen secara eceran," tambah Joko.

Lebih lanjut dijelaskan bagaimana membangun koneksi dengan mitra bisnis agar hasil produksi dapat dilirik oleh perusahaan-perusahaan ritel. Pertama bahwa para pelaku UMKM harus memilki produk yang memiliki nilai lebih atau memiliki keunikan tersendiri yang menjadi ciri khas yang tidak dimiliki oleh produk lain, selain itu masalah perizinan juga perlu menjadi perhatian. ”Hal lain yang menjadi dasar penilaian oleh mitra bisnis adalah ijin resmi dari pemerintah seperti SIUP, SIUI, atau kalau memiliki produk makanan seperti izin dari BPOM maupun sertifikiat halal dari MUI," ungkap Joko.

Terakhir, Joko Setiawan juga menjelaskan diperlukannya semangat dan keberanian untuk memasarkan produk ke parusahaan-perusahaan ritel yang telah memiliki nama besar. “Kita harus percaya diri untuk menawarkan produk milik kita, tidak perlu takut jika ditolak karena jika produk kita ditolak kita bisa belajar terus untuk memperbaiki produk kita,” tutup Joko.

Diakhir acara kepala BUMDes Desa Punggul, Susanto mengatakan bahwa kegiatan BDS ini menjadi tonggak awal kerja sama antara BUMDes dan para pelaku usaha UMKM khususnya pengusahan topi di Desa Punggul yang selama ini belum terjalin secara baik. Susanto berjanji akan menjadi wadah bagi pengusaha topi untuk membantu memasarkan hasil produksi topi dari Desa Punggul.

Susanto juga mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah dalam hal ini KPP Sidoarjo Utara dan mengharapkan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan agar Desa Punggul dapat kembali terkenal sebagai sentra topi di Jawa Timur.