Gandeng UIN Jember, Pajak Jatim 3 Resmikan Tax Center

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Timur III bersama Universitas Islam Kiai Haji Achmad Sidiq Jember (UIN KHAS Jember) meresmikan tax center di gedung GKT UIN KHAS Jember (Senin, 19/9).

Peresmian tax center dilaksanakan oleh Kepala Kanwil DJP Jawa Timur III Farid Bachtiar, disaksikan oleh Wakil Bupati Kabupaten Jember MB Firjaun Barlaman dan Rektor UIN KHAS Jember Babun Suharto serta dihadiri oleh dosen dan lebih dari seribu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.  

Dalam kesempataan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama tax center antara UIN KHAS Jember dengan Kanwil DJP Jawa Timur III serta pengukuhan Wakil Bupati Kabupaten Jember dan Rektor UIN KHAS Jember sebagai Relawan Pajak.

Kepala Kanwil DJP Jawa Timur III dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam memahami pentingnya peran dan fungsi pajak dalam pembangunan bangsa baik secara institusi maupun sumber penerimaan negara. Pertumbuhan penerimaan perpajakan dari tahun ke tahun sebagai bukti cinta tanah air dan dukungan masyarakat dalam menyukseskan program pembangunan.

Farid berharap kerja sama antara tax center dengan DJP dapat memberikan sumbangsih yang sangat besar terhadap edukasi perpajakan kepada masyarakat dan meningkatkan citra positif organisasi. “Melalui  tax center semoga dapat membantu masyarakat khususnya mahasiswa masa kini dalam memahami pengetahuan perpajakan, SDM yang berkualitas Indonesia Maju!” ungkapnya.

Dukungan dan apresiasi juga disampaikan oleh Wakil Bupati Kabupaten Jember terhadap kegiatan ini. Dalam rangka upaya peningkatan penerimaan negara, Santoso menyampaikan pentingnya peran tax center agar terlahir masyarakat sadar pajak. “Pajak itu sama dengan sedekah dan kita harus ikhlas, karena apa yang kita bayarkan dari pajak akan kembali kepada kita. Seperti apa yang kita nikmati saat ini, jalan yang kita lewati, fasilitas kesehatan yang kita gunakan dsb,” tambahnya.

Pentingnya peran pajak sebagai sumber utama penerimaan negara atau kontibutor terbesar APBN 82,8% membuat tingkat kepatuhan wajib pajak menjadi hal yang perlu diperhatikan. Dalam rangka memupuk kesadaran dan membangun masyarakat yang taat pajak, DJP menyadari pentingnya pengenalan dan pemahaman pajak kepada masyarakat sejak dini. Untuk itu diperlukan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak diantaranya dengan Lembaga Pendidikan.