Pasar Terapung: Perekah Kilau Fajar yang Tergerus Waktu

Penulis Naskah: Casilda Salsabylah Imaze,
Kontributor Foto: Muhammad Affan Asyarifadin, Yusak Eka Wijaya,
pegawai Direktorat Jenderal Pajak
---
Catatan Redaksi: Pesona Indonesia merupakan rubrik baru yang mengulas keunikan suatu daerah, baik keelokan alamnya, maupun keistimewaan sosial-budaya warganya, serta bagaimana unit kerja Direktorat Jenderal Pajak yang menaungi wilayah kerja di daerah tersebut memanfaatkan dan mengelola keunikan tersebut, dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Rubrik ini dikemas dengan gaya bahasa bertutur yang ringan dan memikat.
---
Masih ingat gak dengan video klip ikonik sebuah saluran televisi swasta yang menayangkan seorang ibu paruh baya berkerudung, mengacungkan jempolnya, di tengah pasar dengan berjajar perahu di atas sungai? Yap, itu lah Pasar Terapung Banjarmasin yang melegenda.
Perlahan, gemerlap malam mulai menghilang. Diiringi dengan munculnya gradasi cakrawala yang mulai membiru terang. Angin semilirnya berhembus tak berjeda, hingga tersisa sejuk yang terasa. Fajar mulai menyingsing, kilauan cahaya oranye memantul di aliran sungai yang dipenuhi perahu-perahu kecil.
Perahu kecil itu, biasa masyarakat Banjarmasin menyebutnya dengan jukung atau perahu kelotok. Sebuah sarana transportasi air yang pernah menjadi trend hingga tahun 2000-an. Kondisi geografis wilayah Banjarmasin yang dikelilingi sungai, menjadi salah satu faktor utama masyarakat sekitar menghidupkan hamparan sungai sebagai media untuk menjalani aktivitas kesehariannya.
Dulu, sungai menjadi penggerak utama roda perekonomian setempat. Tidak hanya untuk mencari ikan, sungai juga menjadi tempat berjualan hasil pertanian dan perkebunan yang sangat ramai, sebagai sarana lalu lintas angkutan orang, serta jalur pengangkutan barang dagangan dan kendaraan.
Namun sayangnya, seiring berkembangnya zaman, fungsi sungai dari masa ke masa semakin tergeser. Aktivitas yang menjelma menjadi budaya, kini perlahan mulai terkikis. Tak terkecuali, sebuah keunikan lokal yang selama ini kita kenal melegenda dan sudah mendunia, “Pasar Terapung.”
Pasar Terapung di Banjarmasin ini, sebenarnya berada di dua titik lokasi. Pasar Terapung Kuin yang terletak di Jalan Alalak Selatan, Kecamatan Banjarmasin Utara, Banjarmasin. Pasar Terapung inilah yang menjadi lokasi shooting video klip ikonik sebuah saluran telivisi swasta. Dan lokasi kedua, Pasar Terapung Lok Baintan yang terletak di desa Sungai Pinang (Lok Baintan), Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Kedua pasar terapung ini sama-sama berada di muara Sungai Barito. Hanya, Pasar Terapung Kuin kini sudah sepi peminat, yang akhirnya memaksa para pedagang mutasi ke daratan. Tinggal Pasar Terapung Lok Baintan lah yang kini masih bertahan meskipun tak seramai dulu.
Pasar Terapung Lok Baintan dapat ditempuh dengan menggunakan perahu kelotok dari titik penjemputan di depan Patung Bekantan, Siring, Pusat Kota Banjarmasin. Dengan tarif Rp450.000,- perahu kelotok yang bermuatan hingga dua puluh orang ini, dapat disewa sebagai sarana untuk menuju ke Pasar Terapung Lok Baintan, dengan durasi perjalanan selama 45 sampai dengan 60 menit.
Jika datang berwisata, jangan dibayangkan Pasar Terapung Lok Baintan seperti di teve-teve. Yang hamparan sungainya dipenuhi perahu berjajar, dengan berbagai macam jenis dagangan. Entah itu makanan atau hasil pertanian dan perkebunan.
Lebih dari satu dekade ini, suasana pasarnya semakin lesu. Pedagang yang bertahan sudah tak sebanyak dulu. Mereka tidak lagi menggelar dagangan hingga perahunya memenuhi muara sungai. Kini, mereka berkeliling menggunakan jukungnya, menghampiri satu persatu perahu wisatawan yang datang, untuk menawarkan dagangannya.
Sebenarnya, tujuan Tim Penyuluh Pajak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Selatan dan Tengah kali ini adalah melakukan survei terkait sasaran penyuluhan untuk kegiatan sosialisasi perpajakan kepada wajib pajak orang pribadi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah lokal. Kegiatan tersebut rencananya akan diselenggarakan dalam beberapa pekan ke depan.
Tapi rasanya, kurang afdal jika tidak belanja dan membeli produk perkebunan lokal seperti buah mangga kasturi, buah lai (buah yang mirip durian tapi dagingnya berwarna merah dan durinya tidak lancip, buah maritam (buah yang mirip rambutan tapi serat rambutnya tumpul), serta hasil perkebunan lainnya.
Sumber:
https://agrozine.id/mangga-kasturi-mangga-langka-dari-kalimantan-selatan/
https://www.tokopedia.com/blog/manfaat-buah-lai-hlt/?utm_source=google&utm_medium=organic
http://kebunraya.balikpapan.go.id/web/koleksi/detail/448
Di sini gunung di sana gunung
Di tengah-tengahnya Gang Melati
Di sini Acil kada bingung
Karna ada Ading yang baik hati
(dalam Bahasa Banjar: Acil artinya bibi, kada artinya tidak, ading artinya adik)
Sebuah pantun dilontarkan seorang pedagang buah mangga kasturi kepada salah satu rekan Tim Penyuluh Pajak. Oh iya, selain terkenal dengan keunikan pasarnya, Pasar Terapung Lok Baintan juga tenar dengan para pedagangnya yang lihai dalam berpantun. Bersahut-sahutan pantun saat penjual menawarkan barang dagangannya, merupakan momen epik yang tidak akan terlewatkan saat berwisata ke sana.
“Ding, kalau ikam kasini lagi handak manukar mangga kasturi atau rambutan, ingat ulun aja lah, Acil Salma.”
(Dek, kalau kamu kesini lagi mau beli mangga kasturi atau rambutan, ingat saya saja ya, Bibi Salma).
Acil Salma merupakan salah satu pedagang yang memilih untuk tetap berjualan di Pasar Terapung Lok Baintan. Dari pukul 05.00 WITA hingga 09.00 WITA, Acil Salma dan pedagang lainnya menjajakan dagangan dari satu perahu ke perahu lainnya yang datang.
“Memang dapatnya gak sebanyak penjual di daratan, tapi kami senang bisa jualan di sini, sering divideoin pengunjung, pernah juga kami masuk TikTok.” Senyum lebarnya merekah saat diwawancara.
Fakta lain yang akhirnya diketahui adalah, ternyata Acil Salma merupakan salah satu wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjarmasin. Seringkali mendapatkan chat WhatsApp terkait himbauan melakukan pelaporan SPT Tahunan, tapi tidak digubris karena takut penipuan.
Akhirnya, secara singkat Tim Penyuluh Pajak menjelaskan beberapa hal kepada Acil Salma selaku wajib pajak orang pribadi yang berperan sebagai UMKM lokal.
Bahwa, ketika seseorang sudah secara resmi terdaftar sebagai wajib pajak, dibuktikan dengan mendapatkan kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), baik secara elektronik melalui email, maupun menerima kartu fisiknya secara langsung di loket layanan, maka sejak saat itu ia sudah mempunyai kewajiban untuk menghitung, membayar, dan melaporkan pajaknya sendiri --sesuai dengan prinsip self assesment system.
Jika seorang pegawai atau karyawan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21, pajak yang dikenakan untuk seseorang yang memiliki usaha atau pelaku UMKM adalah PPh Final. PPh Final tersebut, atau yang biasa disebut Pajak UMKM, sebenarnya adalah PPh Pasal 4 ayat (2) yang diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu (PP 23/2018). Ketentuan ini belakangan disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Perpajakan (UU HPP), terkait batasan peredaran bruto yang dikenakan.
Tarif PPh Final untuk usahawan dengan peredaran bruto tertentu mengalami perubahan, yaitu bagi orang pribadi pelaku UMKM yang menghitung PPh dengan tarif final 0,5% (PP 23/2018) dan memiliki peredaran bruto sampai dengan Rp500 juta setahun, tidak dikenai Pajak Penghasilan.
Jika penghasilan tiap bulan tidak menentu dan peredaran bruto atau omsetnya sudah sampai dengan Rp500 juta setahun, wajib pajak UMKM tersebut dikenakan tarif final sebesar 0,5% dari jumlah omzetnya. Sebaliknya, jika penghasilan tiap bulan tidak menentu dan omzetnya belum sampai dengan Rp500 juta setahun, maka tidak dikenakan tarif final sebesar 0,5%.
Meskipun omzet yang didapat belum sampai Rp500 juta setahun, wajib pajak tetap mempunyai kewajiban untuk melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) Tahunannya. Data yang dilaporkan paling tidak memuat tiga hal: penghasilan atau omzet yang dirinci tiap bulan, daftar harta dan utang, serta daftar anggota keluarga yang menjadi tanggungannya.
Pelaporan SPT Tahunan dilakukan secara online melalui situs web djponline.pajak.go.id. Apabila ada kendala saat melakukan registrasi, proses login, langkah-langkah dalam pengisiannya, atau kendala lain, dapat datang langsung ke loket layanan KPP Pratama Banjarmasin. Wajib pajak akan dibantu dan dipandu langsung oleh petugas terkait pengisian SPT Tahunan. Dan segala bentuk layanan yang diberikan, tidak dipungut biaya apa pun alias gratis.
Hampir tiga puluh menit mengobrol bersama Acil Salma. Sebagai seorang wajib pajak, Acil Salma tidak mempunyai niat untuk menghindar dari kewajiban perpajakannya. Hanya, selama ini ia masih belum paham betul terkait kewajibannya.
Oleh karena itu, Acil Salma sangat antusias dengan adanya Kegiatan Sosialisasi Perpajakan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi UMKM Lokal yang akan diselenggarakan beberapa pekan ke depan. Ia berharap, kegiatan sosialisasi perpajakan seperti ini dapat sering dilakukan agar warga sekitar sebagai UMKM lokal dapat memiliki tambahan pengetahuan terkait perpajakan, apalagi jika sudah mengembangkan beberapa jenis usaha. Karena dengan bertambahnya pengetahuan perpajakan, akan bertambah pula kesadaran masyarakat terhadap kewajiban perpajakannya.
Ada masanya, suatu budaya mulai terkikis karena eranya sudah berbeda. Namun, jejak-jejak nilainya yang unik, masih bisa dipertahankan hingga menjadi warisan yang ikonik. Semoga dengan semakin banyaknya wisatawan yang mengunjungi Pasar Terapung, dapat membangkitkan kembali geliat para pedagang yang sempat hilang. Menghidupkan kembali ramainya hamparan Sungai Barito, yang selalu menjadi perekah saat kilau fajar mulai singgah.
*) Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja.
Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 635 kali dilihat