Fiscus di Dunia One Piece

Oleh: Salman Faruqi, pegawai Direktorat Jenderal Pajak
One Piece, serial komik dan animasi paling populer dari Jepang, menceritakan petualangan seorang bajak laut yang bernama Monkey D. Luffy yang mengarungi lautan untuk menemukan harta karun yang bernama one piece dan menjadi Raja Bajak Laut. Kebanyakan negara di dunia one piece berbentuk kerajaan dan menganut sistem monarki absolut yang artinya apa yang dikatakan oleh seorang raja adalah sebuah undang-undang yang harus dipatuhi oleh rakyatnya. Hal ini juga berlaku dengan sistem perpajakan yang dibuat sesuka hati sang raja.
Hal ini mengingatkan kita pada abad pertengahan di tanah Eropa. Pada saat itu, pelaksanaan sistem pajak dilaksanakan secara tradisional. Rakyat disuruh untuk membayar sejumlah uang kepada prajurit kerajaan yang berkeliling mengunjungi rumah-rumah mereka. Uang itu dikumpulkan untuk menggerakan ekonomi kerjaan seperti menggaji tentara, membangun infrastruktur kerajaan, memberi pasokan makanan kepada rakyat, atau diselewengkan bila tidak amanah. Pada saat itulah munculah istilah fiscus. Kata fiscus merupakan sebuah kata dari istilah Latin yang berarti “keranjang” atau “kantong uang”.
Peringatan untuk pembaca, tulisan ini mengandung spoiler. Cerita one piece merupakan cerita fiksi, penulis hanya mengambil pelajaran yang bisa diambil.
Pemerintahan Dunia
Pemerintahan Dunia di one piece merupakan pemerintah yang penuh korupsi dan dikendalikan oleh keluarga kerajaan tertentu. Terdapat kesenjangan yang sangat jelas bahkan mereka tidak sudi menghirup udara yang sama dengan rakyat biasa. Mereka juga membuat aturan yang sewenang-wenang yaitu negara yang tergabung dalam Pemerintahan Dunia wajib membayar upeti. Apabila tidak membayar upeti, negara tersebut akan dihancurkan oleh Pemerintah Dunia.
Pada praktiknya ada beberapa negara yang sukses melakukan revolusi menolak pembayaran upeti dan mengirim barang baku ke pemerintah. Akan tetapi sayangnya ada satu kerajaan yang membangkang dilenyapkan oleh Pemerintah Dunia. Hal ini membuat kerajaan lain takut untuk melawan Pemerintah Dunia.
Desa Coco
Desa Coco terletak di Benua East Blue yang merupakan kampung halaman Nami, navigator bajak laut topi jerami. Desa tersebut merupakan desa yang damai dengan penduduk yang ramah dan saling menolong. Kedamaian tersebut ternyata tidak berlangsung selamanya karena desa diserang oleh bajak laut arlong yang dipimpin oleh Arlong.
Setelah mengalami invasi, penduduk desa diwajibkan memberikan upeti kepada bajak laut. Warga desa yang mayoritas bekerja sebagai petani mau tidak mau harus menyisihkan sebagian hartanya. Upeti yang diwajibkan dirasa sangat tinggi. Jika upeti tidak dipenuhi, desa akan dirusak dan dibakar. Alhasil, warga desa hidup dalam kemiskinan selama bertahun-tahun agar bertahan hidup. Kepala Desa Coco bertindak sebagai fiscus untuk mengumpulkan uang dan menyerahkannya kepada anggota bajak laut arlong.
Syarat untuk terlepas dari upeti adalah membeli desa tersebut. Harga yang dipatok sangat tinggi tetapi tidak mustahil untuk digapai. Nami mengumpulkan uang dengan cara mencuri barang dari berbagai pulau hingga berhasil terkumpul. Namun sayang, Arlong mengetahui tempat penyimpanan harta Nami dan memerintahkan angkatan laut yang korup untuk mengambilnya. Desa Coco berhenti membayar upeti setelah Arlong dikalahkan oleh Luffy dalam pertempuran.
Pulau Manusia Ikan
Pulau Manusia Ikan yang dipimpin oleh Raja Neptune merupakan wilayah di bawah perlindungan Bajak Laut Big Mom. Sebelumnya wilayah itu di bawah perlindungan Bajak Laut Whitebeard yang dipimpin oleh Edward Newgate sampai ia wafat dalam pertempuran melawan angkatan laut. Pada saat Luffy dan krunya datang ke Pulau Manusia Ikan, sekelompok pemuda memiliki rencana untuk mengudeta Raja Neptune karena tidak puas dengan kebijakan sang raja. Soalnya, kebijakan itu dirasa tidak memihak ras manusia ikan serta rakyat manusia ikan tidak ingin bekerja sama dengan manusia daratan yang pernah menindas mereka di masa lalu. Luffy dan krunya membantu Raja Neptune dan berhasil menggagalkan kudeta tersebut.
Setelah kudeta diredam, Pekoms yang merupakan anggota bajak laut Big Mom bertindak sebagai fiscus untuk menagih pajak kepada Raja Neptune. Ia meminta sejumlah makanan manis untuk diberikan kepada Charlotte Linlin (Big Mom) Kapten Bajak Laut Big Mom yang menyukai makanan manis. Raja Neptune menolak membayar dan memutuskan untuk meminta perlindungan kepada Bajak Laut Topi Jerami. Pekoms menyampaikan hal tersebut kepada Big Mom dan harus menerima balasannya. Perwakilan manusia ikan yang bernama Jinbei bersedia untuk menerima hukuman dan bersedia mendiskusikannya langsung ke markas Bajak Laut Big Mom. Bendera bajak laut Big Mom berganti dengan bendera bajak laut topi jerami. Pulau Manusia Ikan tidak lagi harus memberikan upeti.
Perbedaan Dunia One Piece
Dunia One Piece beberapa menggambarkan bagaimana kebijakan perpajakan dilakukan dengan sewenang-wenang dan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Indonesia sesuai dengan Sila Keempat yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan” menjunjung tinggi hasil musyawarah mufakat dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Peraturan perpajakan di Indonesia dibuat secara hati-hati dan sesuai prosedur yang jelas dan dirumuskan bersama antara Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta bisa dipantau oleh rakyat Indonesia dari tahap perumusan hingga pelaksanaan.
Penggunaan pajak juga jelas yaitu untuk pemerataan ekonomi agar tidak terjadi ketimpangan yang ekstrim serta pembangunan negara yang digunakan untuk kepentingan bersama. Tindakan penagihan pajak juga diatur Undang-undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. Indonesia sejauh ini telah melaksanakan sistem perpajakan yang adil dan tidak sewenang-wenang, jauh dari kesan yang terjadi di dunia one piece. Itulah sistem perpajakan yang sebenarnya --dan seharusnya.
*)Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja.
Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 424 kali dilihat