Sebanyak 20 Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) jurusan akuntansi menerima materi inklusi kesadaran pajak dalam mata kuliah kewarganegaraan dan pancasila bertempat di ruang perkuliahan lantai tiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis UKSW di Salatiga (Rabu, 22/9). Karena pembatasan kegiatan, UKSW membatasi kehadiran hanya lima puluh persen dari kapasitas ruangan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Selama kegiatan perkuliahan, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Tengah I juga melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap program inklusi sadar pajak yang berlangsung di UKSW. Dalam wawancara singkat dengan pengurus Tax Center UKSW, Ari Budi Kristanto, UKSW telah mengimpelentasikan inklusi sadar pajak kepada seluruh mahasiswanya.

Ari menyatakan, “Di UKSW ada 15.000 mahasiswa dan keseluruhannya sudah mendapatkan mata kuliah Kewarganegaraan dan Pancasila dimana dosennya sudah melaksanakan inklusi sadar pajak dengan menyisipkan konten pajak dalam perkuliahan,” ungkapnya. Ari yang juga merupakan dosen Manajemen Pajak di UKSW menambahkan, "Dalam lingkup fakultas dan program studi kami lebih intensif lagi menerapkan materi pajak kepada 3.000 mahasiswa di fakultas dan 1.500 mahasiswa di program studi.”

Selain mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan, Andrean salah satu mahasiswa akuntansi semester tujuh mengaku juga mendapatkan materi inklusi tanpa disadari di pelajaran Bahasa Inggris. “Kalo sekedar dosen menyampaikan kata-kata yang berkaitan dengan pajak, kami bukan hanya dapat di mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan, bahkan Bahasa Inggris pun pernah,” tutur Andrean.

UKSW merupakan salah satu dari sekian banyak perguruan tinggi di Indonesia yang telah mengikuti program inklusi sadar pajak yang tengah dilaksanakan oleh Direktorat  Jenderal Pajak (DJP). Dukungan pihak ke tiga ini akan bersinergi bersama DJP mewujudkan generasi emas sadar pajak di masa yang akan datang.