Pemerintah menargetkan penerimaan pajak 2023 sebesar Rp1.718 triliun. Dengan jumlah sebesar ini, penerimaan pajak akan berkontribusi sekitar 70 persen dari total pendapatan negara dalam APBN 2023 sebesar Rp2.463 triliun.

Demikian disampaikan Kepala Seksi Pelayanan KPP Pratama Bandung Cibeunying Reko Anjariadi saat mengisi Seminar Economic Series #3rd yang digelar Fakultas Ekonomi Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya (ARS University) di Bandung, (Selasa, 24/1). 

"Total penerimaan perpajakan pada 2023 ditargetkan mencapai Rp2.021,2 triliun. Jumlah ini merupakan sejarah baru bagi APBN kita karena merupakan yang pertama kalinya target penerimaan perpajakan menembus angka Rp2.000 triliun," ungkap Reko. 

Reko menyebutkan, penerimaan perpajakan terdiri dari 2 kelompok, yaitu penerimaan pajak dan penerimaan kepabeanan dan cukai yang ditargetkan mencapai Rp303,2 triliun. "Kebijakan penerimaan perpajakan tahun 2023 ini tumbuh 5% dari outlook APBN 2022," ungkapnya.

Dengan total kontribusi sebesar itu, lanjut Reko, maka penerimaan pajak bagi negara sangatlah penting. Kebijakan APBN tahun 2023 diarahkan untuk optimalisasi pendapatan negara yang mendukung transformasi ekonomi dan upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dengan memastikan implementasi reformasi perpajakan berjalan efektif dalam rangka penguatan konsolidasi fiskal.

Untuk mendukung hal tersebut, dibutuhkan peranan seluruh elemen masyarakat semua, termasuk generasi muda. Oleh karena itu, dalam paparannya, Reko yang mengambil tema "Peran Generasi Zillenial dalam Meningkatkan Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat terhadap Kebijakan Perpajakan di Indonesia" itu mahasiswa diajak mengenal alur penyusunan APBN hingga pemanfaatannya untuk kesejahteraan masyarakat, seperti untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan subsidi. 

"Dengan besarnya peranan pajak bagi APBN kita, saya berharap, teman-teman jangan menjadi free rider, (yaitu orang yang) ikut menikmati fasilitas publik, tanpa mau berkontribusi melalui pembayaran pajak," pungkasnya.

 

Pewarta: Herry Prapto
Kontributor Foto: Herry Prapto
Editor: Sintayawati Wisnigraha