
Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Majenang melakukan kegiatan konsolidasi kehumasan penanganan krisis dengan menjumpai tokoh agama "penting" yaitu KH Imam Subky Najmuddin di Majenang (Selasa, 7/3). KH Imam Subky Najmuddin atau biasa disapa Abah Subky merupakan pengasuh pondok pesantren terbesar di Majenang, yaitu Pondok Pesantren El-Bayan.
Dalam kegiatan kehumasan ini, Kepala KP2KP Majenang Arwan Atrofu Zaman didampingi oleh dua pegawai yaitu Yogi Sukrisno Putra dan Khafid Tri Kusumo. Kunjungan ini dimaksudkan dalam rangka silaturahmi instansi DJP dengan tokoh agama agar tercipta lingkungan yang lebih baik. Agenda utamanya adalah membahas dan memberikan klarifikasi atas isu yang sedang berkembang di tengah masyarakat.
Atrofu mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dan Abah Subky juga merespon dengan sangat baik. "Pemberitaan di media masa zaman sekarang tidak sepenuhnya benar. Kita sebagai kaum beragama sudah semestinya mencari tahu terlebih dahulu kenyataan sesungguhnya," jawab Abah Subky.
Dalam obrolan hangat ini, Abah Subky didampingi putra bungsunya yang biasa disapa "Idos". Idos adalah penerus usaha Abah Subky yaitu mengelola pusat perbelanjaan terbesar di Majenang Laksana Baru. Idos juga menyampaikan pengalamannya berhubungan dengan petugas pajak saat mengelola bisnisnya. Petugas pajak benar-benar memberikan pelayanan yang baik dan jelas. Beberapa kali ia menerima kunjungan dari petugas pajak terkait pelaksanaan kewajiban perpajakan usahanya.
Abah Subky juga menceritakan bahwa dulu Presiden Joko Widodo sempat melakukan safari dan salah satunya berjumpa dengan Abah Subky. Sampai sekarang sudah banyak acara di Istana Merdeka yang mengundang Abah Subky.
Abah Subky menerima kunjungan dan klarifikasi pihak KP2KP Majenang dan bersedia bekerja sama untuk menciptakan kondisi yang lebih baik di masyarakat.
Pewarta:Khafid Tri Kusumo |
Kontributor Foto:Edo Frendhyka Gilang Ramadhan |
Editor: Waruno Suryohadi |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 4 kali dilihat