
Juru Sita Pajak Negara (JSPN) dan Kepala Seksi Pemeriksaan, Penilaian, dan Penagihan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Barat melaksanakan kegiatan penyitaan terhadap aset milik Penunggak Pajak yang berlokasi di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Kamis, 19/5). Aset yang disita pada kegiatan ini berupa tiga unit kendaraan Truk Hino dengan harga taksir mencapai Rp1,6 miliar.
Pelaksanaan kegiatan penyitaan ini dihadiri oleh Natan Bokko selaku Kepala Seksi Pemeriksaan, Penilaian, dan Penagihan bersama Sjachrir Hamid dan La Eko sebagai JSPN serta perwakilan dari Penanggung Pajak.
Natan Bokko menyampaikan bahwa tindakan penyitaan ini telah dilakukan sesuai peraturan yang berlaku. Sesuai Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (UU PPSP) dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 189/PMK.03/2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penagihan Pajak Atas Jumlah Pajak Yang Masih Harus Dibayar, penyitaan ini dilakukan apabila dalam jangka waktu 2x24 jam setelah pemberitahuan surat paksa, Penanggung Pajak tetap tidak melunasi utang pajaknya.
“Penyitaan aset ini dilakukan atas masih adanya utang pajak dan terdapat komitmen untuk mengangsur utang pajak tersebut. Penanggung Pajak bersedia menyerahkan aset-asetnya sebagai jaminan atas komitmen untuk mengangsur utang pajaknya,” tutur Natan.
Dengan dilaksanakannya tindakan penyitaan ini, Natan berharap wajib pajak dapat kooperatif untuk menjalankan komitmennya dan segera melunasi utang pajaknya.
- 27 kali dilihat