Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu Aceh menggelar Media Briefing dengan tema "Jendela Ekonomi Aceh" di Aula Lantai 5 Gedung D, Gedung Keuangan Negara Banda Aceh, Jalan Teuku Chik Ditiro, Ateuk Pahlawan, Baiturrahman, Banda Aceh pada Rabu (05/07). Kegiatan ini merupakan kolaborasi dan sinergi Kemenkeu Satu Aceh yang terdiri dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Aceh, Kantor Wilayah Direktorat Bea dan Cukai (Kanwil DJBC) Aceh, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Aceh dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (Kanwil DJKN) Aceh.
Kegiatan tersebut diadakan secara hybrid yang diikuti oleh pimpinan dan perwakilan pegawai Kementerian Keuangan serta wartawan dari beberapa media di Aceh. Plt. Kepala Kanwil DJP Aceh, Arridel Mindra, mengatakan "Per 30 April 2024, realisasi penerimaan yang dihimpun oleh Kanwil DJP Aceh sebesar 1,4 Triliun yang saat ini masih didominasi oleh Administrasi Pemerintahan dengan total kontribusi sebesar 29.81%."
"Dari segi kepatuhan SPT Tahunan sampai dengan 30 April 2024 telah mencapai 292.009 SPT yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 11,95% dibanding penerimaan pelaporan SPT Tahun lalu dengan selisih 31.173 SPT.", Ucap Arridel Mindra. Dari paparan penutup Plt. Kepala Kanwil DJP Aceh mengatakan bahwa sudah 1.085.211 Wajib Pajak yang telak melaksanakan pemadanan NIK menjadi NPWP. Hal tersebut berkaitan dengan persiapan Direktorat Jenderal Pajak dalam hal ini Kanwil DJP Aceh dalam melaksanakan Persiapan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) atau Core Tax Administrasion System (CTAS).
Dari sisi belanja, per 31 Maret 2024 mencatat kinerja positif baik dari sisi belanja K/L maupun transfer ke daerah (TKD) mencapai 9.718,58 Miliar atau 19,96% dari pagu belanja 2024. Sedangkan capaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan 31 Maret 2024 telah mencapai 5,21 Miliar.
Setelah memaparkan Realisasi Capaian Kinerja dan Isu Strategis Triwulan I Tahun 2024, kegiatan berlanjut dengan diskusi ekonomi dengan membahas peluang peningkatan pertumbuhan ekonomi di Aceh. Kepala Kanwil DJBC Aceh selaku Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Aceh, Safuadi, mengatakan provinsi Aceh memerlukan "uang baru" untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selain itu promosi yang sumber daya alam juga perlu digencarkan untuk menarik investor ke Aceh.
"Aceh itu yang butuh sekarang new money, uang baru diluar uang dari pusat ke daerah jadi ada uang yang datang dari investor dan ini tantangan besar," kata Safuadi
Menurut Safuadi, Aceh perlu menarik minat mereka dengan menawarkan peluang investasi yang menarik. Sehingga upaya promosi harus terus digencarkan. Safuadi menekankan, pentingnya kerjasama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan pebisnis, termasuk industri jasa keuangan, untuk menciptakan ekosistem investasi yang kondusif di Aceh. Sebab, pebisnis akan mencari produk jasa keuangan untuk menunjang aktivitas bisnis mereka. Dengan meningkatkan daya investasi dan juga kerja sama tersebut, Aceh berpotensi menjadi tujuan investasi yang baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.
Pewarta: Muhammad Farhan Distiawan |
Kontributor Foto: Muhammad Farija |
Editor: Muhammad Farhan Distiawan |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 23 kali dilihat