Nuansa toleransi lekat tercermin pada sosialisasi PPS yang diadakan oleh KPP Pratama Singkawang di Aula Vihara Dharma Buddha Maitreya (Sabtu, 9/4). Pada kesempatan tersebut, dilakukan sosialisasi kepada Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Kota Singkawang. Sosialisasi yang dilakukan pada malam hari di bulan Ramadhan juga merupakan salah satu upaya dari WALUBI untuk menghormati umat muslim yang melakukan ibadah puasa, selain untuk mengakomodir pula permintaan dari para usahawan yang hanya bisa hadir pada malam hari.

Tjhin Jiu Siu selaku Ketua DPD WALUBI Kota Singkawang menyampaikan bahwa Sosialisasi PPS ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan setelah pandemi Covid-19 dengan jumlah peserta yang cukup banyak yang terdiri dari pengusaha, kepala sekolah, penyuluh, hingga tenaga pendidik.

“Pelayanan di KPP saat ini sudah baik dan dilakukan dengan hati, oleh karena itu sebenarnya kita tidak perlu takut ke kantor pajak,” ungkap Ibu Tjhin Jiu Siu dalam pembukaan acara.  

Dalam sambutannya, Kepala KPP Pratama Singkawang, Bapak Sony Handriyanto menyampaikan filosofi sederhana dari pajak yang menekankan pentingnya kesesuaian antara aset dengan penghasilan yang dilaporkan oleh Wajib Pajak. “KPP Pratama Singkawang merupakan mitra yang sejajar dengan Wajib Pajak . PPS adalah upaya gotong royong untuk membangun negeri, oleh karena itu kesadaran dari Wajib Pajak untuk melaporkan pajak dengan benar sangat diharapkan,” lanjut Bapak Sony Handriyanto dalam penutup sambutannya. 

Para peserta sosialisasi PPS nampak memperhatikan paparan sosialisasi PPS yang disampaikan oleh bapak Hasan (Kepala Seksi Pengawasan V). Antusiasme peserta juga ditunjukkan pada sesi diskusi yang dipandu oleh bapak Berman Paulus Marpaung (Kepala Seksi Pengawasan IV). Dalam sesi tanya jawab tersebut, Wajib Pajak tidak hanya bertanya terkait dengan PPS, akan tetapi juga terkait ketentuan perpajakan secara umum. 

Semoga sosialisasi PPS ini dapat menjadi titik awal terjalinnya sinergi yang berkelanjutan antara KPP Pratama Singkawang dengan WALUBI Kota Singkawang.