
Direktur PT Marimas Putera Kencana Harjanto Halim memperkenalkan produk Marifood kepada tim penggalian potensi KPP Madya Semarang. Rombongan yang dipimpin oleh Kepala KPP Madya Semarang, Bernadette Ning Dijah Prananingrum, menyambangi pabrik usaha makanan dan minuman yang berlokasi di Kawasan Industri Candi Semarang tersebut (Selasa, 8/12)
Dalam sambutannya, pendiri Komunitas Pecinan (Kopi) Semawis itu mengomentari terkait pemungutan pajak di Indonesia, "Pajak itu ibarat Covid, jangan terus dihindari tapi dirangkul. Mencoba berdamai dengannya. Kalau kita menghindar dari pajak atau Covid terus ya malah 'sakit' nantinya."
Insan inklusi kesadaran pajak Kanwil DJP Jawa Tengah I ini juga mengisahkan jatuh bangun dalam membangun usahanya sampai seperti sekarang. “Inovasi itu sangat mahal. Pertama kali saya menemukan produk marimas, saya itu beli timbangan yang harganya 25 ribu. Terus saya coba-coba sendiri sampai kembung,” candanya. Ia juga menceritakan penurunan produksi pada masa pandemi ini.
“Produk Marimas ini kan kebanyakan di-supply ke kantin-kantin sekolah, nah di masa pandemi ini sekolah tutup semua, jadi ya jelas nggak laku. Untungnya agen-agen juga bisa distribusi ke tempat lain, kalaupun turun tapi nggak terlalu banyak,” jelasnya sambil memperlihatkan ragam produk Marifood.
Selain menilik kegiatan usaha produsen minuman serbuk tersebut, dalam kunjungan kali ini tim dari KPP Madya Semarang juga memberikan apresiasi terhadap peran PT Marimas Putera Kencana dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. "Kami sangat berterima kasih atas kontribusi PT Marimas Putera Kencana terhadap penerimaan pajak dalam pembangunan negara. Marimas merupakan salah satu wajib pajak dengan kepatuhan pajak tertinggi di KPP Madya Semarang. Kami harap Marimas dapat mempertahankan prestasi dan kontribusinya terhadap capaian penerimaan negara serta mampu memberi inspirasi bagi perusahaan dan wajib pajak lainnya," ucap Bernadette Ning seraya memberikan piagam penghargaan yang diterima langsung oleh Harjanto Halim.
- 204 kali dilihat