Kanwil DJP Jawa Tengah I menghadiri acara pembukaan pameran UMKM Jateng Gayeng 2021 yang diselenggarakan di Mal Paragon Semarang, Kota Semarang (Rabu, 28/4). Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan Kanwil DJP Jawa Tengah I terhadap kemajuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Tengah.

UMKM Jateng Gayeng 2021 ini merupakan hasil inisiasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pameran dilaksanakan di dua tempat sekaligus, yaitu Mal Paragon Semarang dan Suntec City Mall Singapura. Bertajuk UMKM Gayeng Monco Negoro: Artisan Jawa Tengah Go Internasional, acara pameran diikuti oleh 28 UMKM asal Jawa Tengah. Produk yang dipamerkan yaitu makanan dan minuman olahan, kerajinan tangan, busana, hingga furnitur dan dekorasi rumah.

Pembukaan pameran dihadiri secara langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah Komisi XI Fathan Subkhi, Anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah Musthofa dan H Alamudin Dimyati Rois serta Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Ganjar mengungkapkan dukungannya atas program promosi dan pengembangan UMKM yang telah dilakukan oleh Kantor Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah. Ia mengatakan bahwa pameran ini dapat mendorong optimisme pelaku usaha UMKM. “Kita coba dorong UMKM agar lebih berprestasi, menjual produknya tidak hanya di Jawa Tengah tapi juga di luar negeri,” ujar Ganjar. Ia menilai kualitas produk UMKM sangat baik serta banyak diminati masyarakat sehingga sudah siap untuk diekspor ke luar negeri.

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan bahwa UMKM harus lebih berkreasi. Pelaku UMKM harus dapat meningkatkan kualitas produk dan desain pengemasan serta mengerti manajemen penjualan. “Sebenarnya produk asal Jateng tidak kalah dengan produk luar. Produk kita unik dan menarik,” ungkapnya.

UMKM memiliki kontribusi besar dalam ekonomi nasional dengan jumlah mencapai 64,7 juta unit pada tahun 2019. Jumlah ini mengalami penurunan menjadi 34 juta unit pada 2020. Berdasarkan survei BI pada tahun 2020, 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19. Pemerintah telah menggelontorkan sejumlah stimulus fiskal bagi UMKM, diantaranya adalah insentif pajak ditanggung pemerintah. Tarif pajak UMKM sendiri sebesar 0,5 persen dari total omzet yang diperoleh setiap bulannya. Kanwil DJP Jawa Tengah I menyampaikan harapan bahwa dengan adanya digitalisasi UMKM dan dorongan pemerintah dalam rangka pengembangan UMKM untuk merambah pasar mancanegara dapat meningkatkan pendapatan UMKM sekaligus pajak yang dibayarkan.