
Sejumlah siswa SMK Perguruan Cikini Jakarta mengikuti penyuluhan perpajakan yang diadakan KPP Pratama Jakarta Koja di aula SMK, Jakarta (Kamis, 18/11).
Penyuluhan perpajakan ini merupakan bagian dari Program Inklusi Kesadaran Pajak yang merupakan program kerja sama antara Kementerian Keuangan dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tujuannya untuk memberikan edukasi perpajakan sejak dini dari jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi (PT).
Dengan adanya program Inklusi Kesadaran Pajak yang melibatkan seluruh akademisi, Kementerian Keuangan khususnya Direktorat Jenderal Pajak berharap agar semua pihak terlibat dalam pembangunan negara dan menjadi warga negara yang baik. Seperti yang diungkapkan Erika siswa SMK Perguruan Cikini Jakarta, “Harapannya supaya bisa mengerti pajak dan jadi warga negara yang baik.”
Wakil Kepala Kurikulum SMK Perguruan Cikini Sugeng Effendi dalam sambutannya mengatakan bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja, salah satunya penyuluhan perpajakan ini. Banyak jenis-jenis pajak yang ada dan harus dipahami agar masyarakat taat membayar pajak karena merupakan salah satu bentuk wujud bela negara.
Sebelum materi disampaikan, 60 (enam puluh) siswa diberikan pretest untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang perpajakan di Indonesia. Materi disampaikan Nur Khamid Penyuluh Pajak KPP Pratama Jakarta Koja selama 4 (empat) jam dengan tema “Generasi Muda Sadar Pajak Wujud Bela Negara”. Setelah pemaparan materi dan tanya jawab, siswa diberikan posttest sebagai evaluasi dan kegiatan diakhiri foto bersama seluruh peserta.
- 16 kali dilihat