Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bengkulu Satu mengadakan Seminar Antikorupsi Hakordia Tahun 2021 bertema “Membangun Internalisasi Kecerdasan Antikorupsi di Lingkungan Keluarga” yang diikuti oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Bengkulu Satu. U di Aula Rafflesia KPP Pratama Bengkulu Satu (Kamis, 9/12). Anggota DWP yang berdomisili di Kota Bengkulu mengikuti acara secara luring, sedangkan yang berada di luar Kota Bengkulu megikuti melalui Aplikasi Zoom Meeting Cloud.

DWP merupakan suatu organisasi yang terdiri dari para istri pegawai KPP Pratama Bengkulu Satu yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya anggota keluarga, memperkukuh rasa persatuan dan kesatuan, meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, serta menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai pihak.

Kepala KPP Pratama Bengkulu Satu, Nanik Triwahyuningsih menyampaikan sambutannya bahwa perlu ditumbuhkan budaya antikorupsi agar timbul rasa malu apabila melakukan korupsi.

“Indonesia termasuk negara dengan tingkat korupsi yang tinggi, maka dari itu perlu untuk ditumbuhkan budaya antikorupsi. Seperti yang kita ketahui bahwa keluarga adalah tempat pendidikan pertama dan utama sehingga di keluarga itulah diharapkan dapat mendidik generasi penerus ini supaya mempunyai budaya malu. Kita sebagai seorang ibu mempunyai peran utama dalam mendidik anak-anak dan juga memiliki peran penting sebagai istri untuk memotivasi suami saat bekerja”, ujar Nanik.

Nanik menambahkan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memberikan pelatihan penyuluhan kepada ribuan wanita yang ada di 34 provinsi Negara Republik Indonesia. Maka dari itu negara berharap kepada wanita yang ada di seluruh Indonesia dapat memberikan pendidikan, tanggung jawab, ketulusan, dan kejujuran kepada anak-anak agar dimasa yang akan datang sudah memiliki budaya antikorupsi dan dapat mengurangi tingkat korupsi yang sangat tinggi di Indonesia.

Deni Hidayat Kepala Subbagian Umum dan Kepatuhan Internal sebagai Penyuluh Antikorupsi yang telah dilatih oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan paparan Seminar Antikorupsi Hakordia yang dibuka dengan penjelasan latar belakang adanya Hari Antikorupsi Sedunia.

Hari Antikorupsi Sedunia adalah Hari Kampanye Antikorupsi Sedunia dimana sejarahnya dimulai tahun 2003 dimana Majelis Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan para pemimpin Dunia merasa prihatin dengan maraknya kejadian korupsi di Dunia. Oleh karena itu, Organisasi Dunia bersepakat untuk mendeklarasikan perang secara umum terhadap korupsi karena merupakan kejahatan yang luar biasa sehingga dibutuhkan upaya dengan luar biasa. Jadi, Hari Antikorupsi Sedunia ini ditetapkan pada tanggal 9 Desember dalam kesepakatan bersama.

Kegiatan diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab, dilanjutkan dengan Penandatangan Pembangunan Zona Integritas Wilayah Birokrasi, Bersih dan Melayani (ZI-WBBM) oleh Ibu-Ibu Dharma Wanita Persatuan sebagai bentuk dukungan untuk KPP Pratama Bengkulu Satu meraih predikat ZI-WBBM.