
Tim gabungan yang terdiri atas tim penyidik dan tim dari Direktorat Penegakan Hukum Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), tim dari Resmob Bareskrim Polri, serta tim DF Ditreskrimum Polda Jabar berhasil membekuk tersangka TN alias MD alias D, seorang buron penggelap pajak, pada pukul 18.30 WIB, di rumahnya yang berlokasi di Tarogong Kaler, Garut (Selasa, 14/9).
Tersangka yang buron sejak 2019 diduga kuat sengaja turut serta dalam penerbitan faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi sebenarnya (TBTS). Perbuatannya tersebut dilakukan sejak 2016 hingga 2018 melalui PT GDE dan PT TIK sebagai operator yang menginput faktur pajak TBTS dan telah merugikan negara hingga Rp2,56 miliar. Tersangka dapat dipenjara selama dua hingga enam tahun dan didenda sebanyak dua hingga enam kali jumlah pajak dalam faktur pajak karena melanggar Pasal 39A huruf a jo. Pasal 43 ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Selama proses penyidikan, tersangka tidak menunjukkan sikap kooperatif, ketika dua kali panggilan dari tim penyidik untuk diminta keterangan, tersangka tidak hadir memenuhi panggilan tanpa alasan yang patut. Upaya pencarian dan pengejaran tersangka dimulai sejak Sabtu (11/9) dengan mengamati kediaman TN di Cimanggung, Sumedang. Pada Minggu (12/9) pagi, tersangka terdeteksi berada di Garut sehingga tim penyidik menuju Garut dan menemui tim Resmob Bareskrim Polri.
Kemudian tim Resmob Bareskrim Polri meminta bantuan tim DF Ditreskrimum Polda Jabar yang kemudian ikut bergabung untuk melacak keberadaan tersangka. Dengan dukungan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Garut, tim gabungan melakukan pencarian tersangka dengan memantau keberadaan yang terus bergerak dan bahkan sempat tidak terdeteksi hingga Selasa (14/9) dini hari. Baru pada sore hari, pukul 17.50 WIB, tim gabungan memperoleh informasi bahwa tersangka sedang berada di rumahnya yang berlokasi di Tarogong Kaler, Garut.
Tim gabungan kemudian bergegas menuju lokasi tersebut. Setelah hampir 30 menit mengetuk pintu rumah tersangka dan dibantu oleh seorang warga sekitar, akhirnya ibu tersangka membuka pintu rumah. Tim gabungan kemudian memeriksa seluruh ruangan hingga akhirnya menemukan tersangka sedang bersembunyi bersama istri, anak, dan adiknya di tangga balkon rumah sebelah. Tersangka langsung dibekuk dan diminta untuk menyerahkan telepon seluler miliknya beserta barang bukti lainnya.
Usai dibekuk, pada pukul 19.00 WIB, tersangka diboyong ke Kantor Polsek Tarogong Kaler untuk diamankan dan diperiksa lebih lanjut. Setelah itu, tersangka dibawa ke Jakarta untuk diamankan sementara di ruang tahanan milik Direktorat Penegakan Hukum DJP pada pukul 01.00 dini hari, sebelum keesokan harinya dibawa untuk melapor ke Korwas PPNS Bareskrim Polri dan dilakukan penahanan di Rutan Bareskrim Polri.
Keberhasilan dalam pencarian dan pengamanan tersangka ini tidak terlepas dari kerja sama dan koordinasi yang baik antara Direktorat Penegakan Hukum DJP, Korwas PPNS Bareskrim Polri, Resmob Bareskrim Polri, DF Ditreskrimum Polda Jabar, dan KPP Pratama Garut. DJP akan terus menjalin koordinasi dan kerja sama yang baik dengan para aparat penegak hukum lainnya agar dapat terus mengejar para pelaku penggelapan pajak demi mengamankan penerimaan negara.
- 95 kali dilihat