Menjadi Pahlawan Yang Elegan

Oleh: Mochammad Bayu Tjahono, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Menjadi kebanggaan bagi masyarakat apabila ada keluarganya yang dinobatkan menjadi pahlawan. Saat ini pahlawan identik dengan seseorang yang mengangkat senjata berjuang merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan. Gelar pahlawan juga disematkan kepada guru, yaitu sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Hal ini dilakukan mengingat besarnya pengorbanan guru dalam mendidik Warga Negara Indonesia untuk maju dan berpendidikan. Perjuangan mereka sampai pelosok negeri membuat mereka dianugerahi pahlawan tanpa tanda jasa. Selain itu julukan pahlawan juga disematkan ke Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri, mereka dijuluki sebagai pahlawan devisa.
Sudah menjadi kodrat manusia bahwa setiap jiwa itu ingin menjadi berarti buat orang lain, karena hal ini akan membuat mereka merasa berguna hidupnya. Setiap peran ataupun profesi akan dapat memberikan dampak positif apabila dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Seperti ibu rumah tangga pun memegang peran yang sangat penting dalam mendidik calon generasi bangsa masa depan.
Ketika setiap warga negara berhasil menanamkan nilai-nilai positif dan semangat juang yang tinggi kepada orang yang disayangi dan lingkungan sekitar mereka, maka kemajuan negara di masa mendatang niscaya akan terjadi. Namun apabila sebaliknya, kehancuran dan perpecahan negaralah yang akan terjadi. Menghargai perjuangan para pahlawan kita dan menjadi pahlawan bagi negara, tidak perlu beradu fisik ataupun adu senjata, tetapi berkontribusi sesuai dengan peran masing-masing dan bisa membawa negara ini menuju ke arah yang lebih baik itu merupakan bentuk perjuangan saat ini.
Salah satu bentuk sumbangsih kita sebagai warga negara kepada negara ini adalah membayar pajak sesuai dengan penghasilan kita. Selain tenaga dan pikiran, membayar pajak juga merupakan bentuk cinta kita pada tanah air. Saat ini 70% lebih pembangunan negara ini dipenuhi dari pembayaran pajak.
Pembayaran pajak yang kita lakukan juga akan menjadi amal ibadah kita. Amal ini akan terus mengalir ke kita, karena apa yang kita bayar digunakan untuk menyejahterakan bangsa ini, yaitu untuk pembangunan jalan, peningkatan pendidikan dan peningkatan kecerdasan anak bangsa, memeratakan kesejahteraan, dan meningkatkan kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga kita tidak hanya menikmati hasil perjuangan, tetapi kita juga bisa ikut berpartisipasi sebagai pahlawan pembangunan masa kini bagi negeri ini.
Melihat senyum saudara kita di pedalaman yang menikmati fasilitas kesehatan, jalan, saluran irigasi, air bersih, fasilitas penerangan, dan masih banyak yang lain, menimbulkan kenikmatan dan kebanggaan tersendiri. Kita bisa menjadi pejuang untuk membangun bangsa ini, baik dengan karya kita maupun dengan sumbangsih berupa pajak. Keikhlasan akan karya dan pajak yang kita bayar akan menyejukkan hati kita. Bagi mereka semua yang menikmati hasil pembangunan negeri ini, kita pembayar pajak adalah pahlawan yang tidak akan mereka lupakan. Tidak perlu teriak akan berapa yang kita beri, cukup Allah sebagai saksinya berapa yang sudah kita sumbangkan untuk negara ini.
*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi dimana penulis bekerja.
- 390 kali dilihat