Oleh: Nastiti Harini, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak

Dengan kaos kebesaran, yang lebih tampak seperti tunik alih-alih kaos olah raga, seorang gadis kecil tampak berlari dalam rombongan pelari Spectaxcular 2018 di Jakarta (Minggu, 18/3). Ya, beberapa peserta mengikuti Running Tax bersama keluarganya. Keceriaan terpancar dari wajahnya begitu melihat kerumunan orang berkaos hijau di Thamrin Lot 10. Dia begitu antusias untuk ikut berlari, walaupun tampaknya dia tidak begitu paham tentang seberapa jauhkah 5 KM itu. Terdengar celotehnya tentang rutinitas latihan lari setiap Senin pagi di sekolah, membuatnya optimis dapat mengikuti kegiatan lari pagi itu. Apakah dia mampu menyelesaikan 5 KM rute Running Tax dan meraih medali finisher?

Begitu Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo melakukan flag off, peserta Running Tax mulai berlarian. Melihat itu, gadis kecil tadi langsung menghambur ikut bergabung dalam keriuhan peserta marathon. Berlari dengan riang gembira, hingga butiran keringat pun bercucuran di dahi dan membasahi rambut panjangnya yang diikat ekor kuda. Setelah melewati kilometer pertama, dia lebih banyak berjalan dan beberapa kali berhenti untuk istirahat dan melihat penjual hewan peliharaan di sepanjang lintasan Running Tax. Berjalan, melihat kiri kanan dan berbincang dengan orang tua tentang apa yang dilihat selama perjalanan justru mendominasi kegiatannya di Spectaxcular. Walaupun belum berhasil meraih medali finisher karena sudah ada 500 pelari yang mencapai garis finis lebih dulu darinya, namun pengalaman bersentuhan dengan pajak, khususnya kewajiban pelaporan pajak melalui e-filing akan tercetak dalam ingatannya.

Saat mendapat paket lomba yang berisi kaos lari, nomor dada, dan tas dari panitia, dia segera membaca setiap kata yang tercantum pada atribut tersebut: PAJAK BAYARNYA e-Biling LAPORNYA e-Filing. Kemudian seperti halnya anak kecil pada umumnya, ia kemudian bertanya tentang apa pelaporan pajak, apa e-filing, apa e-biling, dan seterusnya. Mengerti atau pun belum, namun dia mulai familier dengan pajak serta kewajiban pembayaran dan pelaporannya. Keceriaan acara dan keramahan orang-orang yang ditemuinya pada Spectaxcular 2018 ini membuatnya nyaman untuk berinteraksi dengan petugas pajak dan orang-orang yang peduli terhadap pajak.

Hari ini dia berkenalan dengan pajak dan para petugasnya, sepuluh sampai lima belas tahun ke depan, dia menjadi salah satu Wajib Pajak yang akan turut berkontribusi dalam pembiayaan pembangunan Indonesia. Dengan kesan baik terhadap pajak dan Ditjen Pajak yang tertanam benak peserta junior, kita boleh berharap bahwa kelak semakin banyak masyarakat Indonesia yang sadar pajak.

Selain kemeriahan acaranya, Spectaxcular 2018 pun patut diacungi jempol untuk keramahannya terhadap kehadiran anak-anak sebagai peserta lomba lari. Semoga di Spectaxcular tahun berikutnya tersedia kategori khusus junior sebagai bagian dari pendidikan pajak sejak dini sehingga pelari junior dapat ikut berolahraga di hari libur bersama orang tuanya dan punya kesempatan untuk mendapatkan medali penamat.

 ) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja