Ayo Dilan, Lapor SPT
Oleh: Mochammad Bayu Tjahono, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Film Dilan 1990 yang tayang di bioskop sejak Kamis (25/1) lalu menarik banyak perhatian masyarakat. Para penonton yang telah menyaksikan kisah cinta Dilan dan Milea yang diperankan oleh Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan dan Vanesha Prescilla itu mengaku dibuat baper.
Hal tersebut dibuktikan dengan pencapaian jumlah penonton Dilan 1990 yang dibilang luar biasa untuk mengawali awal 2018 ini. Sampai saat ini sudah hampir 7 juta penonton, film yang diangkat dari novel Dilanku 1990 karya Pidi Baiq ini membuat banyak penonton tertawa dan ingin untuk melihat kembali.
Film ini seakan menjadi obat masyarakat yang rindu akan dunia perfilman Indonesia untuk bangkit. Beberapa adegan dalam film Dilan 1990 digunakan sebagai iklan, baik komersial maupun iklan layanan masyarakat. Beberapa dialog yang menjadi viral di masyarakat antara lain:
“Jangan rindu, berat, nanti kamu nggak kuat.”
“Biar aku saja yang rindu.”
Atau
“Boleh?” kata Milea
“Boleh apa?” kata Dilan
“Boleh rindu sama Dilan?” kata Milea
Dialog di atas popular di masyarakat, dari anak kecil sampai orang dewasa.
Bila tahun sebelumnya, kantor pelayanan pajak selalu mengandalkan ketokohan masyarakat atau prominent people untuk mengajak wajib pajak melaporkan SPT Tahunan, mungkin saat ini kita hanya perlu mengajak Dilan 1990 untuk sebagai magnet wajib pajak dalam melaporkan SPT Tahunannya. Pemikiran ini sempat terlontar dari diskusi dengan beberapa kepala seksi tentang terobosan dalam peningkatan kepatuhan wajib pajak.
Para penonton flim Dilan 1990 menceritakan kehebohan film tersebut ke setiap orang yang ditemuinya sehingga orang tersebut tergerak untuk ikut menonton. Efek seperti di film ini menjadi hebat apabila terjadi dalam pelaporan SPT. Setiap orang yang telah melaporkan kewajibannya melalui e-filing, dengan bangganya akan menceritakan kemudahan dan kenyamanannya dalam melaporkan kewajiban perpajakannya sehingga wajib pajak yang belum lapor akan tergerak untuk melaporkannya. Memang tidak semudah seperti halnya film Dilan 1990, cerita tentang pelaporan SPT seakan seperti cerita film horror, dimana yang muncul terlebih dahulu adalah ketakutan, keruwetan, dan intimidasi bukan kenyamaan atau keseruan dalam pelaporan SPT.
Untuk mengatasi hal tersebut Diretorat P2Humas sudah memulai dengan membuat iklan penyampaian SPT Tahunan bernuansa Dilan 1990. Mungkin yang perlu dilakukan saat ini adalah memviralkan iklan tersebut. Selain memviralkan iklan dari Direktorat P2Humas, pembuatan iklan atau spanduk di kantor wilayah dan kantor pelayanan pajak tidak ada salahnya disisipkan kata-kata yang bernuansa Dilan 1990, seperti :
1. “Sayang kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Nanti kalau kamu sudah lapor SPT baru aku cinta" atau,
2. "Jangan nggak lapor SPT, berat, nanti kamu nggak kuat. Ayo kita lapor" atau;
3. “Kalau tidur jangan ingat SPT ya, kalau mau ya silahkan”.
Bukan bermaksud lebay tetapi dari momentum keseruan film Dilan 1990, kita harapkan dapat lebih mendekatkan wajib pajak dengan kantor pelayanan pajak, sehingga kesan mudah, nyaman, dan humanis dapat melekat di kantor pelayanan pajak.
Tahun 2017 dari wajib pajak yang wajib menyampaikan SPT sebanyak 16,5 juta hanya 12 juta yang menyampaikan SPT atau sebesar 72,6%. Realisasi penyampaian SPT ini masih rendah, hal ini disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari ketakutan wajib pajak, sampai dengan pengetahuan wajib pajak yang kurang akan tata cara pengisian SPT. Meski beberapa tutorial pengisian sudah banyak beredar di internet namun hal ini masih dirasa kurang.
Promosi, pendekatan, dan iklan yang tepat bisa jadi merupakan pendorong bagi wajib pajak untuk tergerak melaporkan SPT Tahunannya. Penulis yakin bahwa wajib pajak 90% lebih merupakan orang yang punya ilmu pengetahuan, sehingga untuk mencari info tentang pajak, dan info tentang cara pelaporan pajak bisa mudah mereka dapatkan. Apalagi saat ini jaringan internet sudah tersebar sampai pelosok negeri.
Kembali ke Dilan 1990, beberapa penonton yang melihat film tersebut seakan-akan mencari sosok Dilan dalam kehidupan sehari-hari sambil membayangkan dialog yang romantis. Apabila Direktorat Jenderal Pajak dapat mengajak Dilan 1990 untuk mengkampanyekan penyampaian SPT Tahunan, maka akan membantu peningkatan penyampain SPT Tahunan. Memang masih kepatuhan formal yang kita kejar, namun peningkatan kepatuhan formal diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan material wajib pajak.
Ayo Dilan lapor SPT, ajak 7 juta penontonmu untuk ikut mempromosikan penyampaian SPT Tahunan.(*)
*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi di mana penulis bekerja.
- 531 kali dilihat