Nomor : SP-14/WPJ.03/2025 | Tanggal : 6 Oktober 2025
APBN Regional Sumsel Tetap Tangguh: Pendapatan Tumbuh, Belanja Terjaga, dan Transfer ke Daerah Meningkat
Kinerja pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah Sumatera Selatan hingga 31 Agustus 2025 menunjukkan ketahanan fiskal yang kuat. Pendapatan negara tumbuh positif, sementara belanja negara tetap terjaga, dengan Transfer ke Daerah (TKD) menjadi pilar utama dalam menjaga kesinambungan fiskal dan mendukung pembangunan daerah.
Hingga akhir Agustus 2025, pendapatan negara di Sumsel mencapai Rp9,13 triliun atau 51,04% dari target, tumbuh 4,40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penerimaan pajak menjadi kontributor utama dengan realisasi Rp7,05 triliun (46,36%), didorong oleh peningkatan setoran PPN dan PPh Badan dari komoditas unggulan seperti kelapa sawit dan karet. Penerimaan kepabeanan dan cukai juga tumbuh signifikan sebesar 66,18% (yoy), mencapai Rp300,77 miliar (116,53% dari target), terutama dari bea keluar atas ekspor CPO dan produk turunannya.
Sementara itu, belanja negara mencapai Rp29,91 triliun atau 58,67% dari pagu, mengalami kontraksi 6,09% (yoy). Belanja pemerintah pusat tercatat Rp7,47 triliun (47,87%), didominasi oleh belanja pegawai, sementara belanja barang dan modal masih terpengaruh kebijakan efisiensi anggaran. Namun, belanja bantuan sosial menunjukkan pertumbuhan positif, terutama dari program KIP Kuliah dan ATENSI Kemensos.
Transfer ke Daerah menjadi motor penggerak utama pembangunan daerah, dengan realisasi mencapai Rp22,44 triliun atau 63,44% dari pagu, tumbuh 7,80% dibandingkan tahun sebelumnya. Penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH) mencapai Rp7,89 triliun (61,35%), Dana Alokasi Umum (DAU) Rp9,27 triliun (66,19%), DAK Non Fisik Rp3,18 triliun (63,42%), Dana Desa Rp1,92 triliun (77,15%), dan Dana Insentif Rp55,96 miliar (75,18%).
Dari sisi ekonomi makro, Sumsel mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,42% (yoy), tertinggi kedua di Sumatera dan melampaui pertumbuhan nasional. Inflasi tahunan tercatat 3,04% (yoy), masih dalam batas terkendali. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 3,89%, menunjukkan perbaikan struktural di pasar kerja.
Kinerja Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga menunjukkan tren positif, tumbuh 15,89% (yoy), didorong oleh peningkatan penerimaan pajak daerah dan retribusi. Namun, belanja daerah masih perlu diakselerasi, dengan realisasi baru mencapai 40,35% dari pagu. Surplus APBD yang tinggi di beberapa daerah mengindikasikan potensi underspending yang perlu diantisipasi agar tidak menimbulkan penumpukan belanja di akhir tahun.
Kementerian Keuangan melalui Kantor Wilayah DJPb, DJP, DJBC, dan DJKN di Sumatera Selatan terus berkomitmen memperkuat sinergi fiskal pusat dan daerah. Optimalisasi pendapatan, efisiensi belanja, dan percepatan penyaluran TKD menjadi kunci dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sumsel.
#PajakKitaUntukKita
#PajakKuatIndonesiaMaju
- 8 kali dilihat