
"Sebagaimana kita ketahui Revolusi industri 4.0 perkembangannya melejit. Suka atau tidak suka kita harus menyiapkan sumber daya manusianya untuk menghadapi itu semua," ungkap Rektor Unisla Bambang Eko Muljono pada diskusi persiapan pemutakhiran kurikulum program studi akuntansi di Audotirum Gedung A Unisla, Lamongan (Selasa, 5/11)
Universitas Islam Lamongan (Unisla) berinisatif untuk menyiapkan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi persaingan di era digital saat ini, atau lebih sering disebut dengan revolusi industri 4.0. Lembaga pendidikan juga menjadi salah satu pihak yang harus mengikuti perkembangan yang terjadi. Pada acara diskusi ini, Unisla mengundang beberapa pihak yang terkait, salah satunya KPP Pratama Lamongan.
Unisla juga melibatkan Ikatan Ankuntan Indonesia (IAI) Jawa Timur, Perbankan di wilayah Lamongan, Pakar Ilmu Akuntansi, Praktisi Industri, dan Alumni. "Fakultas ekonomi akan mulai menyesuaikan kurikulum dimana sekarang semuanya sudah berubah, masyarakat kita tidak hanya 4.0 tapi 5.0. sekarang antara murid dan guru, dosen dan mahasiswa, kecerdasannya terpaut 5 menit, begitu dia ngomong, mahasiswanya lihat di google, sudah ada di sana," tambah Bambang.
Hal ini sejalan dengan program Direktorat Jenderal Pajak tentang Inklusi Pajak di tingkat perguruan tinggi. Pada semester genap yang akan datang, Unisla akan memberikan porsi lebih banyak tentang materi kesadaran pajak di mata kuliah kewargannegaraan. Dan untuk jurusan akuntasi akan diadakan kuliah pajak dengan mengundang dosen tamu dari KPP Pratama Lamongan.
Yudi Santoso selaku perwakilan dari KPP Pratama Lamongan menyambut baik program dari Unisla tersebut, dan mengharapkan kerja sama lebih aktif dari sebelumnya. Selama ini mahasiswa Unisla secara rutin mengadakan kegiatan magang di KPP Pratama Lamongan, dan berberapa kali telah dilaksanakan kuliah umum perpajakan. Yudi juga berharap, kelak Unisla mampu mendirikan Tax Center dan mengajak mahasiwa terlibat kegiatan secara langsung di lapangan bersama KPP Pratama, misalnya terlibat dalam kegiatan sosialisasi kepada masyarakat luas.(AP)
- 25 kali dilihat