KPP Pratama Temanggung menyelenggarakan Business Development Service (BDS) melalui aplikasi Zoom Meeting (Selasa, 9/6). Kegiatan BDS secara daring tersebut diselenggarakan pada pukul 10.00 hingga 13.00 WIB. Sebanyak 32 pelaku UMKM dari sektor Industri Batik menyimak materi yang diberikan oleh narasumber mengenai pengembangan usaha saat pandemi.

Ada tiga narasumber yang diundang oleh KPP Pratama Temanggung yaitu Agustina Lina selaku pemilik Batik Rayikenes dan Ketua Paguyuban Batik di Temanggung, Mirza Auladi selaku Community Marketing SME Development Shopee, dan Sucahyo S.H.,M.M. selaku Kepala Seksi Pemasaran Dinas Koperasi dan UKM Prov.Jawa Tengah.

Acara BDS dibuka oleh Zidni Amaliah Mardlo, Pelaksana Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan KPP Pratama Temanggung yang bertugas sebagai pembawa acara sekaligus sebagai moderator dalam kegiatan ini.

“BDS merupakan salah satu strategi pembinaan dan pengawasan kepada Wajib Pajak UMKM dalam membina dan mendorong pengembangan usahanya secara berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keterikatan, dan kepatuhan wajib pajak. KPP Temanggung senantiasa memberikan kesempatan kepada UMKM di Kabupaten Temanggung dan Wonosobo untuk dapat menambah kapasitas diri, melalui kegiatan BDS yang diadakan dua kali setiap tahunnya,” terang pembawa acara.

Setelah pembukaan dari pembawa acara, Kepala KPP Pratama Temanggung Hidayat Siregar memberikan sambutannya. Dalam sambutannya, ia menjelaskan mengenai pengertian dari kegiatan BDS, latar belakang, serta harapan dari terselenggaranya BDS daring ini.

“Dari 121 industri batik di Temanggung, hanya 40 UMKM saja yang memiliki NPWP. Bapak, Ibu Pembatik Temanggung, semoga kegiatan BDS ini memberikan dampak positif bagi perkembangan industri batik di Kabupaten Temanggung dan peningkatan kepatuhan perpajakan bagi para WP UMKM Batik,” ungkap Kepala KPP Temanggung.

Masing-masing narasumber menyampaikan materi selama tiga puluh menit dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan peserta. Agustina Lina sebagai pemilik Batik Rayikenes menyampaikan pengalamannya selama ini dalam merintis usaha batik. Selanjutnya, Sucahyo yang merupakan Kepala Seksi Pemasaran di Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah menyampaikan strategi yang bisa dilakukan oleh UMKM untuk bertahan di era pandemi.

“Dalam situasi seperti sekarang ini, UMKM perlu melakukan inovasi, mempertahankan kualitas produk, memaksimalkan layanan yang bisa dilakukan secara online, dan saling berkolaborasi dengan pihak dinas-dinas pemerintah maupun UKM lainnya,” ucap Cahyo.

Sesi ketiga yaitu narasumber dari Shopee, Mirza Auladi sebagai Community Marketing SME Development Shopee. Mirza menerangkan mengenai strategi yang bisa dilakukan oleh UMKM Batik agar produk yang dijualnya bisa dilirik oleh calon pembeli. Banyak informasi menarik seperti perubahan pola beli masyarakat sebelum dan setelah era digital, psikologis konsumen Indonesia, trend marketing 2020, serta pengaturan akun penjual agar penjualan produknya berasda di laman atas pencarian. 

Waktu tiga jam berlalu, acara BDS ditutup pukul 13.00 WIB oleh pembawa acara dengan pantun.

"Wabah Corona menjadi pandemi

Cucilah tangan supaya bersih

Kami menutup acara ini

Dengan ucapan terima kasih"

Setelah kegiatan BDS ini KPP Pratama Temanggung berharap wajib pajak mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat bagi pengembangan usahanya, serta mampu memasarkan produknya secara luas, tidak terbatas ruang dan waktu. Seiring dengan peningkatan omset UMKM, diharapkan pula kepatuhan UMKM dalam pemenuhan hak dan kewajiban perpajakannya.