
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kudus telah menggelar kelas Business Development Services (BDS) bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) se-Kabupaten Kudus (Rabu, 15/3).
Dalam kelas kali ini Pajak Kudus mengangkat tema “UMKM Cerdas Naik Kelas dengan Permodalan Pantas dan Perijinan yang Tuntas”. Sejumlah 50 Undangan yang terdiri dari UMKM se-Kabupaten Kudus turut hadir dalam acara kelas BDS. UMKM yang hadir bergerak dalam berbagai sektor seperti perdagangan, pariwisata, kuliner, industri logam, industri kretek, dan sebagainya.
Acara ini dibuka oleh Kepala KPP Pratama Kudus, M. Andi Setijo Nugroho. Dalam sambutannya, Andi mengatakan bahwa UMKM merupakan salah satu aspek penting penggerak perekonomian bangsa. Selain itu, Andi juga berharap kepada seluruh hadirin untuk aktif menyimak dan bertanya selama acara berlangsung.
Menghadirkan Bank Mandiri dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kudus sebagai narasumber yang sejalan dengan tema yang akan disampaikan. Bank Mandiri membahas topik tentang Permodalan Bank Mandiri “Micro Banking Cluster Kudus’’ yang disampaikan langsung oleh Kepala Cabang Bank Mandiri Kabupaten Kudus, Bagus Saloko Kusumadyo.
“Salah satu kunci UMKM cerdas naik kelas yaitu harus mampu melakukan efisiensi penggunaan bahan baku namun tetap mempertahankan kualitas hasil produksi,” ujar Bagus. Pria kelahiran Solo itu menambahkan penggunaan bahan lokal berkualitas sangat disarankan untuk lebih menekan tambahan biaya pengiriman bahan apabila bahan didatangkan dari luar daerah. Tentunya konsep UMKM cerdas naik kelas ini sejalan pula dengan arahan dari Presiden Joko Widodo.
Materi yang kedua disampaikan oleh Kepala DPMPTSP, Harso Widodo, tentang Tata Cara Permohonan Nomor Ijin Berusaha (NIB). Harso menyampaikan bahwa permohonan NIB saat ini lebih mudah karena bisa dilakukan melalui website oss.go.id.
“Adapun tahap persiapan pemenuhan standar yang harus dipastikan sebelum memohon NIB yaitu UMKM memiliki lahan sesuai dengan tata ruang, bangunan yang legal, sumber daya manusia yang sehat, dan alat-alat yang bersih, higienis, dan sudah sesuai standar,” ujar Harso.
Selain penyampaian materi dari narasumber yang hadir, undangan juga diajak untuk mengerjakan post-test berbasis web melalui Quizziz menjelang akhir rangkaian acara. Pertanyaan dalam post-test terdiri dari pengetahuan perpajakan dasar dan materi yang telah disampaikan narasumber. Setelah post-test dilaksanakan, diambil tiga peraih nilai tertinggi untuk mendapat bingkisan menarik yang diserahkan saat penutupan acara BDS.
Pewarta:Ellok Suciatyasmara |
Kontributor Foto:Ellok Suciatyasmara |
Editor: Dyah Sri Rejeki |
- 12 kali dilihat