
“Berkat pajak, aku bisa kuliah S2 di luar negeri. Itu semua karena aku bisa dapat beasiswa LPDP. Jadi, negara memberikan fasilitas kepada kita yang kompeten serta memiliki keinginan untuk kuliah di luar negeri. bahkan di universitas terbaik di dunia melalui beasiswa,” tutur Tasya saat menjadi narasumber talkshow Pajak Bertutur dalam acara puncak Pekan Inklusi Perpajakan 2018 di Aula Cakti Buddhi Bhakti Gedung Marie Muhammad (Jumat, 9/11).
Sejak lulus dari salah satu universitas termahal di dunia, Columbia University, New York, Amerika Serikat dengan predikat Cumlaude, Tasya mengaku sering sekali diminta untuk sharing oleh berbagai universitas ternama terkait tips-tips melanjutkan pendidikan khususnya ke jenjang S2. “Semua tentunya tahu beasiswa LPDP kan? Ini adalah fasilitas dari pemerintah yang dananya berasal dari uang pajak yang kita bayarkan,“ ungkap Tasya membocorkan salah satu tipsnya.
Mantan penyanyi cilik tersebut mengaku bahwa ia telah kenal pajak sejak duduk di Sekolah Dasar, “Dulu aku bertanya-tanya, siapa yang membangun jalan di depan rumah? Begitu pula dengan listrik, rumah sakit, sekolah. Akhirnya aku tahu kalau yang membangun semua itu adalah Pemerintah. Tentu saja dananya berasal dari uang pajak.”
Sebelum menempuh S2, Tasya sebelumnya telah mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Tasya menceritakan pengalamannya saat kuliah S1, “Setelah masuk S1 Akuntansi, aku baru memahami perpajakan mulai dari dasar-dasar perpajakan hingga perpajakan internasional. Ternyata selama ini kita banyak sekali menikmati manfaat uang pajak.”
Kini pelantun tembang Libur T’lah Tiba tersebut juga aktif dalam pelestarian lingkungan serta pengembangan yayasan. Sebagai subjek pajak, Tasya mengakui telah memenuhi seluruh kewajiban perpajakannya. “Dari kecil saya memang bekerja di entertainment. Namun, saya mempunyai passion lain di bidang lingkungan dan pendidikan.Aku ingin melibatkan lebih banyak anak muda untuk aktif di lingkungan. Yang terpenting, aku juga punya NPWP dan telah memenuhi kewajiban pajak pastinya,” tuturnya.
Tasya menekankan bahwa baik pria maupun wanita, sama-sama memiliki hak untuk mengenyam pendidikan, menjalani karir, dan memberikan manfaat untuk negeri.
“Jika kita ingin menjadi pahlawan masa kini, maka lakukan dengan ikhlas, penuh semangat, dan penuh passion. Ayo kita salurkan energi dan hobi kita pada hal-hal yang positif agar kita bisa bermanfaat serta berkarya untuk Indonesia. Selain itu, semoga seluruh generasi muda di Indonesia semakin paham dan mengerti tentang pajak dan manfaatnya,” ajak Tasya kepada seluruh peserta Pajak Bertutur yang terdiri dari siswa/i SD hingga mahasiswa/i dari berbagai perwakilan sekolah dan universitas di Jakarta tersebut.
- 551 kali dilihat