Salah seorang wajib pajak melakukan konsultasi mengenai tunggakan pajak berkenaan dengan surat pemberitahuan (SPT) masa pajak pertambahan nilai (PPN) bersama dengan Iqbal Pasuja, Petugas Pelayanan Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Nanga Pinoh di ruang tempat pelayanan terpadu KP2KP Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi (Selasa, 27/8). Wajib pajak tersebut merupakan wajib pajak yang telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak (PKP).
“Padahal saya sudah lapor SPT PPN setiap bulan, tapi kok bisa ada tunggakan pajak PPN ya Pak?” tanya wajib pajak kepada petugas pajak. Petugas pelayanan kemudian meminta nomor NPWP wajib pajak sembari melakukan pengecekan tunggakan pajak.
“Kami coba cek dulu datanya Pak,” jelas petugas kepada wajib pajak. Petugas pelayanan KP2KP Nanga Pinoh kemudian menemukan data bahwa wajib pajak terlambat dalam pelaporan SPT Masa PPN dari bulan Januari sampai bulan Juli Tahun 2023. Kemudian petugas pelayanan mencetak data tunggakan dan menyerahkan kepada wajib pajak sembari menjelaskan alasan timbulnya tunggakan pajak PPN.
“Tunggakan ini muncul karena ada keterlambatan pelaporan pajak Pak, jadi meskipun sudah lapor tapi apabila terlambat tetap kena denda Pak,” jelas petugas kepada wajib pajak saat sesi konsultasi berlangsung. Setelah itu, petugas pelayanan juga menjelaskan bahwa jatuh tempo pelaporan SPT masa PPN yang harus dilakukan oleh wajib pajak adalah paling lambat setiap akhir bulan berikutnya dari masa pajak yang mau dilaporkan. Petugas juga menyarankan wajib pajak untuk membuat kode billing agar wajib pajak dapat melunasi tunggakan pajak.
Petugas Pelayanan KP2KP Nanga Pinoh berharap agar semakin banyak wajib pajak yang dapat mengetahui konsekuensi apabila terlambat atau tidak melakukan pelaporan SPT masa PPN, sehingga kedepannya wajib pajak dapat memenuhi kewajiban perpajakannya dengan lebih baik lagi.
Pewarta: Iqbal Pasuja |
Kontributor Foto: Tim Dokumentasi KP2KP Nanga Pinoh |
Editor: Dandun Aji Wisnu Wardhono |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 19 kali dilihat