Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Bengkayang mengunjungi SMA Negeri 3 Bengkayang untuk berkoordinasi mengenai kegiatan penyuluhan yang akan diadakan, Kabupaten Bengkayang (Senin, 16/8)

Kedatangan KP2KP Bengkayang ini disambut oleh Valentine (Valent) Febriaroka selaku Waka Kesiswaan dari sekolah terkait. Valent mengaku masih ingat dengan kedatangan pegawai KP2KP yang terakhir berkunjung ke sekolah pada 2019 lalu.

“Bagaimana kabar bapak-bapak sekalian ? rasanya tidak terlalu lama juga sebenarnya dari waktu terakhir bertemu karena waktu terasa dipotong oleh pandemi yang belum berkesudahan ini,” sambut Valent dengan ramah.

Pada tahun 2019, KP2KP Bengkayang bersama SMAN 3 Bengkayang mengadakan acara Tax Goes to School yang merupakan agenda inklusi pajak tahunan yang diselenggarakan serentak oleh kantor pajak dan sekolah dasar sampai dengan tingkat menengah se-Indonesia.

Tidak jauh beda dengan tahun ini, kegiatan inklusi yang akan diadakan berjudul “Pajak Bertutur” dengan tema “Generasi Muda Sadar Pajak, Wujud Bela Negara” yang dilaksanakan secara serentak oleh unit KP2KP seluruh Indonesia pada tanggal 25 Agustus 2021.

Muchamad Djaelani selaku Kepala KP2KP Bengkayang menyampaikan bahwa SMA Negeri 3 Bengkayang kembali mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam penyelenggaraan acara terkait untuk tahun ini.

“Kami dari KP2KP Bengkayang mewakili Direktorat Jenderal Pajak ingin kembali mengundang perwakilan siswa dan siswi SMAN 3 Bengkayang untuk ikut serta dalam kegiatan Pajak Bertutur yang akan dilaksanakan secara serentak dalam waktu yang akan datang,” jelas Djaelani.

“Kegiatan ini akan diadakan secara virtual mengingat situasi belajar mengajar di Kabupaten Bengkayang sendiri masih belum tatap muka dan masih berdasar pada aturan PPKM Level 3,” lanjut Djaelani

Dari penjelasan Djaelani, Valent mengaku antusias terhadap kegiatan yang akan datang ini dan yakin bahwa pelajar di sekolah juga akan sama antusiasnya karena menurutnya tidak sedikit siswa-siswi yang mempunyai perhatian terhadap kondisi keuangan negara khususnya pajak yang menjadi sumber pendapatan terbesar di dalam negeri.

“Saya yakin anak-anak juga akan antusias untuk ikut kembali dengan kegiatan seperti ini, dan ada beberapa juga yang ingin menjadi pegawai Kemenkeu yang punya pehatian sendiri terhadap keuangan negara yang mungkin bisa dapat banyak ilmu dari Pajak Bertutur nanti,” ujar Valent.

Valent juga berharap bahwa koordinasi dan kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan kembali kedepannya agar hasilnya dapat berimplikasi positif terhadap sinergi kedua belah instansi dan juga terhadap siswa(i) sekolah di Kabupaten Bengkayang.