Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Bali bersama dengan seluruh unit kantor pelayanan pajak (KPP) menggelar kegiatan Pajak Bertutur 2025 secara serentak dengan tema “Generasi Muda Sadar Pajak untuk Indonesia Maju", dan tagline "Sehari Mengenal Selamanya Bangga". Program ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran pajak sejak dini kepada peserta didik dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi di seluruh Bali (Rabu, 27/8).
Pajak Bertutur 2025 di lingkungan Kanwil DJP Bali diikuti oleh 383 siswa yang tersebar di sembilan sekolah, yaitu SDN1 Petang Badung, SDN I Bunutin Bangli, SDN II Kesiman Denpasar, SDN 5 Dauhpuri, SMAN 3 Negara, SMK TI Bali Global Jimbaran, SMN 16 Denpasar, SMPN 6 Tejakula, dan IKIP Saraswati Tabanan. Kanwil DJP Bali dan KPP Pratama Badung Selatan berkolaborasi mengelar Patur 2025 di SMK TI Bali Global Jimbaran.
Dalam sambutannya, Kepala Kanwil DJP Bali, Darmawan, menekankan bahwa kesadaran dan pemahaman tentang pajak tidak bisa dibentuk secara instan, melainkan melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan. Generasi muda perlu dikenalkan bahwa pajak bukan hanya kewajiban, tetapi juga wujud gotong royong seluruh rakyat untuk mendukung pembangunan nasional. Pajak adalah kewajiban setiap warga negara, karena merupakan kontrak setiap warga negara jika sudah memenuhi persyaratan sebagai wajib pajak.
“Pajak Bertutur merupakan program edukasi yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran pajak sejak dini. Kami tidak ingin hanya jurusan akuntansi dan keuangan saja yang memahami perpajakan. Melainkan kami ingin semua sektor pendidikan mengenal dan memahami manfaat pajak seperti adik-adik dari berbagai jurusan di SMK TI Bali Global Jimbaran,” ujar Darmawan menambahkan.
Materi disampaikan oleh Penyuluh Pajak Kanwil DJP Bali, Ni Putu Ariasih, dan Penyuluh Pajak KPP Pratama Badung Selatan, Made Saras Mulia Rani. Dalam penjelasannya, siswa dikenalkan pada konsep anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dengan menggunakan perumpamaan sederhana.
“Uang masuk ke dompet pemerintah disebut pendapatan negara, sedangkan uang keluar disebut belanja negara. Sebanyak 73% pendapatan negara berasal dari pajak,” jelas Ariasih.
Saras menambahkan bahwa pajak dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan masyarakat. Salah satunya adalah untuk sektor pendidikan, pemerintah mengalokasikan Rp724,3 triliun atau 20% dari APBN tahun 2025. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Sektor pendidikan digunakan untuk membiayai Program Indonesia Pintar, KIP Kuliah, Tunjangan Profesi Guru, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Beasiswa LPDP, pendanaan riset, hingga revitalisasi sarana pendidikan melalui DAK Fisik.
Kepala SMK TI Bali Global Jimbaran, I Putu Gede Abdi Sudiatmika, menyatakan rasa bangga dan senang atas sosialisasi yang diberikan. "Terima kasih Kanwil DJP Bali sudah memilih sekolah kami sebagai lokasi pajak bertutur tahun ini. Momen yang tepat bagi siswa-siswi kami mengetahui tentang pajak dan fungsinya dari sumber yang dipercaya. Selanjutnya, para siswa dapat menularkan informasi tersebut kepada keluarga dan lingkungan sekitarnya,” ucapnya.
Dengan Pajak Bertutur, Kanwil DJP Bali berharap generasi muda tidak hanya mengenal pajak sebagai kewajiban, tetapi juga memahami fungsinya dalam membiayai kebutuhan negara dan mendorong kemajuan bangsa. Keterlibatan aktif pelajar dari berbagai jenjang pendidikan dapat menumbuhkan generasi muda yang sadar pajak, peduli, dan berkontribusi bagi masa depan Indonesia yang lebih maju.
Pewarta: Sukarni |
Kontributor Foto: Ida Ayu Putu Devani Mega Putri |
Editor: Sukarni |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 2 kali dilihat