
Direktorat Jenderal Pajak turut memeriahkan kampanye simpatik antikorupsi yang diselenggarakan oleh Inspektorat Kementerian Keuangan (Itjen Kemenkeu) di kawasan Car Free Day (CFD) Sudirman, Senayan, Jakarta (Minggu, 8/12). Acara ini merupakan rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang jatuh pada 3 Desember lalu.
Kegiatan dimulai dengan senam pagi bersama, dilanjutkan sambutan Menteri Keuangan, dan diakhiri dengan parade antikorupsi. "Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang bersemangat mengikuti senam tadi, tapi sebenarnya spirit kita pagi ini adalah menjaga semangat kita memerangi korupsi," ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka sambutannya.
Selain Menkeu Sri Mulyani, kampanye antikorupsi kali ini juga dihadiri oleh Dirjen Pajak Suryo Utomo, Irjen Kemenkeu Sumiyati, Dirjen Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman, beserta masyarakat yang hadir di CFD Minggu pagi ini.
Dalam sambutannya Menkeu mengingatkan seluruh masyarakat yang hadir, bahwa bahaya korupsi sangat nyata, tidak hanya dari sisi keuangan negara, namun juga secara moral. "Kalau masyarakat sampai tidak percaya kepada pemerintahnya, ekonomi tidak akan bisa maju," terang menteri yang akrab disapa Bu Ani ini.
"Karena itu Kemenkeu mengusung semangat: Tanpa Korupsi, Kemenkeu Kuat Indonesia Maju," tambahnya.
Selain itu, Menkeu juga mengingatkan para jajarannya, bahwa Kemenkeu terus menerus membangun sistem yang makin kebal dari niat korupsi. Seluruh unit kepatuhan internal baik di tiap Direktorat maupun Kementerian harus dirasakan kehadirannya. Bukan untuk memata-matai, menjebak, dan menunggu sampai pegawai ditangkap. Melainkan membangun sistem yang membuat pegawai merasa tenang karena punya kolega yang mengawasi dan menjaganya.
"Jadi lain sama sekali perasaan, 'saya diawasi untuk dijaga, dan saya diawasi untuk ditangkap', itu sangat berbeda," pungas Ani.
Pelaksanaan senam dan sambutan dilakukan di depan menara Bank Mandiri, tepat di samping Kanwil DJP Jakarta Khusus. Menkeu menerangkan sambil menunjuk bahwa kantor pajak tersebut yg memegang penerimaan pajak terbesar, yakni hampir 50% seluruh penerimaan pajak di Indonesia. "Kita sangat berharap teman-teman pajak akan ikut memiliki semangat dan menjaga integritas dan semangat antikorupsi," harapnya.
Usai menyampaikan pidatonya, acara dilanjutkan dengan parade bersama Menkeu dan jajarannya serta diiringi marching band dari pegawai Ditjen Bea dan Cukai.
Tak hanya diikuti pegawai Kemenkeu, masyarakat umum juga terlihat mengikuti parade kali ini, cendera mata sengaja dibagi-bagikan oleh panitia untuk menarik antusiasme masyarakat. Mukhlis, warga yang rutin ke CFD Sudirman salah satunya, ia semangat mengikuti parade dengan rute dari depan menara Bank Mandiri ke arah bundaran Monumen Pemuda Membangun dan kembali lagi di titik awal.
"Habis sepedaan, cari keringat, sekarang jalan-jalan, dapet sehat, hadiah payung dan goodie bag pula," ungkapnya dengan rona wajah berbinar dan ucapan terima kasih.
Mukhlis juga memberikan apresiasi dan dukungan kepada Kemenkeu, termasuk DJP yang ikut ambil bagian dalam kampanye ini. "Sekarang lapor pajak juga gak ribet mas, ke kantor pajak kayak dulu, nulis, ngisi kolom satu-satu, online lewat HP saya biasanya, bayar juga gitu," ungkap pria yang berprofesi sebagai karyawan perusahaan swasta di Jakarta yang bergerak di bidang jasa konsultasi atas konstruksi.
"Yang paling ngerasa terbantu ya temen-temen di bagian keuangan, karena sekarang apa-apa bisa online, palingan awal-awal aja pas belum tau caranya, minta bantuan ke petugas pajak. Kalau sudah gini pegawai mau korupsi gimana lagi, susah mas, gak bisa, bakalan ketahuan," pungkas Mukhlis antusias bercerita.
Parade marching band dibubarkan tepat di bawah JPO depan Kanwil DJP Jakarta Khusus, sekaligus menutup rangkaian kegiatan kampanye simpatik antikorupsi Kemenkeu kali ini.
- 122 kali dilihat