Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kalimantan Timur dan Utara (Kaltimra) bekerja sama dengan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Samarinda mengadakan Dialog Perpajakan Jasa Kepelabuhanan di Harris Hotel Samarinda, Jl. Untung Suropati No.35 Samarinda (Kamis, 4/7). Kegiatan ini diikuti oleh 102 peserta dari 43 perusahaan anggota ALFI Samarinda yang juga sebagai pengguna jasa pelabuhan rekanan dari PT Pelabuhan Samudera Palaran.
Dialog perpajakan kali ini merupakan kegiatan rutin Kanwil DJP Kaltimra dan juga merupakan dialog perpajakan sektoral kedua yang diadakan Kanwil DJP Kaltimra di tahun 2019. Selain untuk mengedukasi wajib pajak, kegiatan ini juga merupakan salah satu langkah untuk mendekatkan Kanwil DJP Kaltimra dengan wajib pajak dari berbagai profesi dan usaha.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Samarinda Mohamad Gobel sangat mengapresiasi kesediaan Kanwil DJP Kaltimra memberikan edukasi perpajakan kepada para pelaku usaha logistik dan forwarder di Kota Samarinda.
“Saya mewakili teman-teman anggota ALFI mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman dari Pajak telah bersedia memenuhi undangan kami untuk mengadakan Dialog Perpajakan ini,” tutur Gobel dalam sambutannya. “Saya harapkan teman-teman tak perlu malu untuk berdiskusi dan bertanya terkait permasalahan perpajakan yang dihadapi untuk bisa kita cari solusinya bersama-sama dalam forum ini,” imbuhnya.
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Emri Mora Singarimbun menjadi pemateri pada acara ini. Selain menyampaikan materi aspek perpajakan jasa kepelabuhanan, Emri juga memimpin dialog interaktif dengan seluruh peserta.
“Diharapkan adanya kegiatan ini dapat menyamakan persepsi tentang perlakuan perpajakan bagi jasa kepelabuhanan antara DJP dengan para pengusaha,” tutur Emri. “Sehingga nantinya tidak ada lagi permasalahan dan kesulitan dalam melaksanakan kewajiban perpajakan oleh para pengusaha, dan dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak,” tutupnya.
- 198 kali dilihat