Pajak Bertutur merupakan agenda tahunan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang digelar secara serentak di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kesadaran perpajakan pelajar. Dalam rangka menanamkan nilai tersebut, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Probolinggo bersama Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Kraksaan menggelar kegiatan Pajak Bertutur di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kraksaan, Kabupaten Probolinggo (Rabu, 27/8).
Eman Eliab, Kepala KPP Pratama Probolinggo, dalam sambutannya menekankan pentingnya menumbuhkan rasa tanggung jawab kebangsaan di kalangan pelajar. Ia menjelaskan bahwa pajak bukan sekadar angka, melainkan wujud nyata partisipasi masyarakat untuk memastikan pendidikan yang layak, infrastruktur yang memadai, serta layanan publik yang bisa dinikmati seluruh rakyat.
“Kalau hari ini adik-adik bisa bersekolah dengan nyaman, itu juga berkat pajak yang dibayarkan orang tua dan masyarakat. Karena itu, sejak sekarang penting untuk memahami bahwa pajak adalah bagian dari perjuangan bersama,” ujarnya.
Penyuluh Pajak, Dian Puspitasari, mengingatkan bahwa para siswa saat ini adalah bagian dari Generasi Emas 2045, generasi yang akan menyongsong usia seratus tahun kemerdekaan Indonesia. Ia menekankan bahwa menjadi pahlawan di masa kini tidak harus angkat senjata, melainkan dengan belajar sungguh-sungguh, berusaha, berkreasi, berolahraga, dan berbakti kepada orang tua serta bangsa.
“Generasi muda adalah pemegang kunci masa depan negara. Apa yang kalian lakukan hari ini akan menentukan wajah Indonesia di tahun 2045,” katanya. Lima langkah sederhana itu diyakini sebagai bekal penting untuk membangun negeri di masa depan.
Melalui pendekatan yang interaktif, siswa diajak memahami manfaat pajak secara lebih dekat. Setiap rupiah yang terkumpul dari pajak kembali kepada rakyat dalam wujud fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, maupun pembangunan infrastruktur yang bisa dinikmati bersama. Pajak tidak dipahami sebagai beban, tetapi sebagai sarana mewujudkan keadilan sosial dan kemajuan bersama.
Kepala SMPN 2 Kraksaan, Milyun Wijayanti, menilai kegiatan ini sangat sejalan dengan visi pendidikan karakter. “Anak-anak didorong tidak hanya cerdas dalam akademik, tetapi juga memiliki kepedulian sosial dan rasa bangga untuk berkontribusi bagi bangsa,” ujarnya. Ia juga menambahkan, “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa rutin hadir di sekolah, agar siswa tidak hanya pintar, tetapi juga sadar akan tanggung jawab sebagai warga negara.”
Melalui Pajak Bertutur 2025, DJP menegaskan kembali bahwa membangun Indonesia tidak menunggu generasi muda tumbuh dewasa. Justru sebaliknya, kesadaran dan kebanggaan sebagai wajib pajak harus dipupuk sejak di bangku sekolah.