Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kepulauan Riau (Kanwil DJP Kepri) mengadakan siaran langsung melalui media sosial Instagram @pajakkepri bertajuk "Menambah Wawasan Melalui Debat Pajak" di Batam, Kepulauan Riau (Selasa, 1/11). Pada kesempatan ini Penyuluh Pajak Jendri S. Saragih dan Herman Eka Putra melakukan diskusi dengan Fransiska dan Misnawati, pemenang Lomba Debat Pajak yang diselenggarakan Kanwil DJP Kepri dan Politeknik Negeri Batam. Lomba debat sendiri berlangsung pada hari Rabu s.d. Kamis tanggal 26 s.d. 27 Oktober 2022 di Auditorium Politeknik Negeri Batam. 

"Selamat!" ucapan pertama diucapkan oleh para penyuluh. "Terima kasih Pak!" balas Fransiska dan Misnawati. Penyuluh pajak menggali informasi mengenai profil tamu. Keduanya merupakan mahasiswa Universitas Internasional Batam (UIB) Jurusan Akuntansi Semester 5.

"Dalam menghadapi perlombaan ini, apa persiapan yang kalian lakukan? Apakah belajar sampai tengah malam, diskusi dengan dosen atau seperti apa?" tanya Jendri. "Sebenarnya kami tidak melakukan persiapan khusus dalam menghadapi lomba ini karena sejak semester 1 kami telah diberi pelajaran tentang perpajakan, teori dan prakteknya. Jadi bekal itu sudah ada. Apalagi kami selalu ditantang para dosen untuk kritis dalam ketika membicarakan sesuatu yang sedang populer di masyarakat termasuk pajak ini," ucap Fransiska. "Kami lebih memantapkan diri dengan membaca-baca dan juga belajar cara berdebat," tambah Misna.

Selain tentang persiapan, Penyuluh Pajak juga bertanya perihal materi debat. Fransiska dan Misna menuturkan bahwa materi debat tentang kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan materi yang berat karena mereka harus memiliki data yang kuat terkait dasar untuk menaikkan tarif PPN dan juga harus memiliki cara yang elegan dalam menjawab pertanyaan dari pihak lawan debat. Salah satu pertanyaan yang diajukan adalah apakah semua akan dikenakan PPN. "Semuanya pertanyaan bagus Pak. Seru, benar-benar di luar dugaan. Semua menjadi pengalaman baru bagi kami," ucap Misna. Penyuluh pajak juga memberi penjelasan tentang penerapan PPN tersebut. "Tidak semua kena PPN. Ada BKP/JKP (Barang Kena Pajak/jasa Kena Pajak) yang tidak dikenakan PPN. Bahan pokok misalnya," ucap Herman.

Kegiatan diakhir dengan harapan kepada pemenang untuk bisa menjadi "Penyuluh Pajak" di lingkungan sekitar. "Bahwa tanggung jawab untuk membentuk masyarakat kesadaran pajak adalah tanggung jawab bersama. Hal ini perlu kita dukung termasuk dari mahasiswa. Hal ini juga merupakan salah satu wujud bela negara," tandas Jendri mengakhiri acara.