Seorang wajib pajak pelaku UMKM Agato Nopi datang ke Kantor Penyuluhan Pelayanan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Sekadau untuk membuat ID Billing pembayaran pajak (Rabu, 18/9). Agato merupakan wajib pajak (WP) yang baru mendaftarkan NPWP bulan Agustus tahun ini.

Di KP2KP Sekadau, Agato bertemu dengan Petugas TPT (Tempat Pelayanan Terpadu) Putra Bungsu Aritonang. Putra menyarankan Agato untuk membuat ID Billing sendiri dengan tujuan untuk memudahkan pembayaran pajak di mana saja.

Agato mengatakan, sebelumnya ia sudah memahami kewajiban perpajakan. Setelah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), kewajiban WP ialah membayar pajak 0,5% paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya.

"Bayar pajak dengan datang ke kantor pajak untuk minta kode billing dan langsung membayarnya di Bank," kata Agato.

"Kendala yang saya alami untuk bayar pajak tiap bulan ke kantor pajak ialah jarak yang lumayan jauh, bahkan biaya perjalanan pulang balik dari desa ke kota lebih besar dari pajak yang saya bayarkan," tambah Agato.

Mendengar cerita tersebut Putra mengajarkan secara detil pembuatan ID Billing melalui situs DJP Online. Bimbingan pembuatan ID Billing langsung dipraktikkan pada gadget Agato sendiri.

Setelah diajari Putra, Agato pun merasa membayar pajak tidak perlu datang ke kantor pajak. "Sekarang bayar pajak tidak ribet lagi namun kondisi sinyal di tempat tinggal saya tidaklah bagus," jelas Agato. Ia mengatakan ia akan mengusahakan untuk membuat ID Billing sendiri.

Agato berharap setelah pembuatan ID Billing sendiri, pajak bulanan dapat dibayarkan melalui internet banking pada semua bank yang ada di Sekadau, tidak hanya pada bank tertentu saja.

Selain itu, Putra meminta Agato agar memberi tahu dan mengajari teman-temannya yang sudah memiliki NPWP sebagai pelaku UMKM.

Putra beranggapan bahwa wajib pajak yang datang ke kantor pajak untuk membuat ID Billing setiap bulannya wajib mengetahui jika pembuatan ID Billing dapat dilakukan sendiri dan di mana pun.

Hal ini karena banyaknya keluhan wajib pajak karena kondisi wilayah Sekadau yang lumayan luas. "Ini bertujuan untuk mengedukasi dan mengubah pola pikir masyarakat bahwa administrasi pajak tidaklah sulit," jelas Putra.