
Bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jawa Barat menggelar Pendampingan Desa Devisa Kopi Bandung kepada para petani kopi di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Solokan Jeruk di Jalan Raya Majalengka-Rancaeke nomor 256 Kabupaten Bandung, (Selasa, 14/11).
“Kegiatan pendampingan ini menyasar penguatan manajemen kelembagaan dengan output meningkatkan kompetensi lembaga pendamping tata cara ekspor dan persyaratan untuk pasar ekspor,” ungkap Kepala Perwakilan Kemenkeu Jawa Barat yang merupakan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Jawa Barat Heru Pudyo Nugroho.
Kegiatan ini pula, imbuh Heru, bertujuan untuk memberikan pengetahuan terkait Laporan Keuangan sesuai dengan standar akuntansi.
Lebih lanjut Heru mengatakan output dari kegiatan ini dapat membuat produk kopi Green Bean Java Preanger yang dikelola 2.500 petani di 35 desa di Kabupaten Bandung dapat bersaing di kancah nasional maupun internasional.
“Kementerian Keuangan berkomitmen untuk mewujudkan perekonomian Indonesia yang produktif, kompetitif, inklusif, dan berkeadilan melalui Program Sinergi Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Kementerian Keuangan,” ungkapnya.
Ia pun menambahkan, “kesejahteraan masyarakat yang meningkat yang ditopang oleh pendapatan devisa dan ekspor yang terus tumbuh sehingga akan mendukung dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional,” pungkasnya.
Acara tersebut dihadiri oleh Perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat.
Pewarta: Fanzi SF |
Kontributor Foto: Tim Dokumentasi Kanwil DJPb Jawa Barat I |
Editor: Fanzi SF |
*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 12 kali dilihat