
KPP Pratama Kupang menyelenggarakan Business Development Services (BDS) bersama Bank Mandiri bertempat di Aula KPP Pratama Kupang (Sabtu, 29/6). Acara ini dihadiri oleh 30 peserta dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Bank Mandiri.
Dengan mengusung tema “Promosi Produk UMKM untuk Meningkatkan Minat Beli Konsumen di Masa Covid-19”, acara ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi UMKM melalui cara promosi produk agar dapat menarik minat masyarakat, sehingga UMKM tetap dapat berkembang dan mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Acara BDS kali ini cukup berbeda dengan kegiatan BDS sebelumnya, karena acara ini terbagi menjadi tiga sesi yang masing-masing sesi terdiri dari sepuluh peserta dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Kepala KPP Pratama Kupang Moch. Luqman Hakim mengatakan bahwa kegiatan BDS ini sangat penting bagi para pelaku UMKM di tengah kondisi perekonomian di masa pandemi Covid-19 ini.
“Trend untuk berbelanja secara online menemukan momentumnya di masa Covid-19 ini, cara berbelanja masyarakat pun ikut berubah, dari dulunya offline menjadi ke online. Kondisi seperti ini mesti disikapi sebagai suatu peluang bagi teman-teman pelaku UMKM. Kemampuan adaptasi terhadap keadaan, inovasi produk, packaging dan cara promosi memegang peranan yg sangat penting di saat seperti ini. Untuk itulah KPP Pratama Kupang bersama Bank Mandiri memberi pelatihan kepada UMKM mengenai promosi produk ini,” lanjutnya.
Moch. Luqman Hakim juga menambahkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan dengan protokol kesehatan yang cukup ketat mulai dari pengecekan suhu tubuh oleh petugas, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum masuk aula, tempat duduk berjarak satu meter, wajib memakai masker, dan ruangan dibuka untuk menjaga sirkulasi udara. “Hal tersebut kita lakukan agar para peserta tetap terjaga dari penularan Covid-19 sehingga acara tersebut tetap aman,” tambahnya.
Narasumber kegiatan tersebut ada tiga orang yaitu, Ryan Ngongo, CEO BRIEF NTT, Habibie Nurkholis, Creative Digital BRIEF NTT, dan Harisany O Ballo, Owner UKM Mama Ana. Ryan Ngongo menjelaskan bahwa strategi marketing yang baik untuk menarik minat konsumen diperlukan adanya analisis Strenght, Weakness, Opportunities, and Threat (SWOT) agar kita bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan dari usaha kita agar bisa memaksimalkan kelebihan dan memperbaiki kekurangan kita. Selain itu kita juga harus mempelajari psikologi konsumen.
“Mempelajari apa yang di inginkan dan di butuhkan oleh konsumen pada saat ini merupakan hal sangat penting. Karena, memahami konsumen akan menuntun pelaku usaha membuat kebijakan pemasaran yang tepat dan efesien," pungkasnya.
Harisany O. Ballo juga mengungkapkan bahwa kunci sukses suatu produk terletak pada konsistensi terhadap rasa dan packaging yang menarik sehingga menarik minat pembeli untuk membeli produk yang kita jual.
“Kunci sukses dari semua itu adalah strategi marketing dan promosi. Kita harus mampu menyesuaikan dengan pangsa pasar yang sedang berkembang saat ini, yaitu e-commerce dan media sosial. E-commerce juga patut diperhatikan seorang pelaku usaha. Pengaruh e-commerce juga sangat penting, untuk meningkatkan pemasaran, karena jaman dulu, wirausaha harus punya lapak atau toko sendiri yang bagus dan bisa menarik pengunjung. Namun saat ini setlah ada internet toko tidak deperlukan lagi karena kitapun sudah bisa berjualan melalui internet,” imbuhnya.
Di sesi terakhir, Habibie Nurkholis juga menjelaskan bagaimana cara promosi produk UMKM melalui akun bisnis di Instagram dan Facebook dan Merubah Mekanisme Pembayaran yang awalnya hanya konvensional menjadi pembayaran digital. Menurutnya, model jual beli konvensional mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Sebagai gantinya, penjual dan pembeli lebih suka memanfaatkan internet untuk bertransaksi secara tidak langsung.
“Saat ini sedang berlangsung proses pergeseran usaha dari alam konvensional ke online. Kalau kita tidak mau ketinggalan, para pelaku UMKM harus mulai menggunakan fasilitas ini. Sistem belanja online dirasakan lebih praktis dan memberikan kemudahan,” tambahnya. Karenanya, pergeseran pola transaksi itu harus dilihat sebagai peluang bagi para pelaku UMKM di kota Kupang.
Para peserta juga sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Karena dengan adanya kegiatan tersebut, para pelaku usaha UMKM semakin mengerti kiat-kiat untuk mempromosikan produknya di media sosial dan cara packaging yang menarik sehingga dapat meningkatkan minat beli terhadap produk mereka. Salah satu peserta BDS ini, Tiara Adventia Koliliko mengatakan bahwa ia sangat senang bisa berkesempatan mendapatkan pelatihan seperti ini karena bisa memajukan usahanya.
“Saya sangat bersyukur berkesempatan hadir di acara ini, karena sebelumnya saya sedikit pesimis dengan usaha saya di tengah pandemi Covid-19 ini. Namun setelah mengikuti pelatihan ini saya kembali bersemangat untuk mengembangkan usaha saya melalui internet dan promosi di media sosial agar usaha saya tetap bisa berjalan,” jelasnya.
KPP Pratama Kupang berharap ke depannya para pelaku usaha UMKM dapat mengembangkan usahanya melalui promosi dan marketing di media sosial serta lebih mendalami cara packaging yang menarik agar produk juga banyak diminati orang lain. Selain itu kemajuan era digital diharapkan bisa dimanfaatkan para pelaku usaha UMKM agar bisnis mereka lebih berkembang dan efisien. Harapannya, target pasar para pebisnis di Kota Kupang semakin luas sehingga berdampak pula pada peningkatan produktivitas usaha dan pendapatan.
- 64 kali dilihat