Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sintang mengadakan Bussines Development Services (BDS) Kuliner kepada Wajib Pajak UMKM Kuliner di Wilayah Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu melalui Zoom Meeting (Selasa, 20/10). BDS ini diadakan dengan tujuan membantu para pelaku UMKM mengembangkan usaha kulinernya di masa pandemi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Acara dimoderatori Staf KPP Pratama Sintang Donny Sasmita Samosir dan pembukaan oleh Kepala KPP Pratama Sintang Dudung Kurniawan dengan menjelaskan dasar dari acara BDS. "Program BDS ini merupakan salah satu sumbangsih dari DJP kepada masyarakat dalam pembinaan khususnya kepada pelaku usaha secara berkesinambungan, diharapkan kelak usahanya dapat semakin berkembang dan maju. Untuk itu kami mengundang seorang usahawan langsung yaitu dari Aming Coffe untuk membagikan tips dan trik dalam membesarkan usaha kuliner khususnya di masa pandemi, serta dari Dinas Kesehatan Sintang yang nantinya akan berbicara tentang bagaimana tetap menjalankan aktivitas di masa pandemi ini menggunakan protokol kesehatan," ungkap Dudung.

Acara selanjutnya ialah penyampaian materi dari Store Manager Aming Coffe yaitu Tedja Erlangga. Berkaca dengan pengalaman pribadi, Tedja memberikan tips dan trik dalam menjalankan usaha di masa pandemi. "Pada masa pandemi seluruh warkop tentu terkena imbasnya. Kalo dari kami sendiri cara pertama yaitu memaksimalkan ojek online yang ada. Cara kedua dari kami yaitu memanfaatkan WhatsApp Order. Pembeli hanya tinggal menghubungi kami via WA maka kami bisa mengantarkan pesanannya. Ketiga, mengiklankan produk di akun-akun media sosial lokal seperti Instagram. Keempat yaitu mengadakan promo seperti harga lebih murah. Memang dalam promo itu cenderung banting harga tapi pandangannya disini kita tetap jual kopi dengan kuantitas lebih besar dengan untung lebih sedikit, itu lebih daripada kita tidak menjual sama sekali," kata Tedja.

Penyampaian materi juga disampaikan oleh Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Sintang Selly Gathie, SKM, MAP. yang menjelaskan tentang Adaptasi Kebiasaan Baru Rumah Makan/Restoran Bagi Pelaku Usaha. Dalam paparannya Selly mengatakan ada beberapa sarana yang harus dimiliki oleh pemilik tempat usaha. "Beberapa hal yang perlu diingat yaitu sediakan alat bantu sarung tangan maupun penjepit pangan, sarana cuci tangan dan hand sanitizer, optimalkan sirkulasi udara dan matahari masuk serta pembersihan filter AC, menutup atau bungkus alat makan, upayakan pembayaran non-tunai, atur jarak tiap meja dan kursi, pembersihan dan disinfeksi secara berkala, beri pembatas pengunjung kasir, penggunaan alat makan sekali pakai dan tingkatkan pelayanan secara online," ujar Selly.

Selly menjelaskan tidak hanya sarana tempat usaha yang harus diperhatikan namun juga protokol pekerja, pengunjung serta tata cara penyajian. "Untuk pekerja diharapkan menjaga kesehatan pribadi dan melaksanakan protokol kesehatan, menggunakan pakaian khusus kerja dan ganti baju saat pulang kerja, menggunakan APD dalam hal ini masker, sarung tangan dan face shield, serta mendisinfeksi tempat usaha secara berkala," kata Selly.

"Dalam hal pengunjung harus dalam kondisi sehat, menggunakan masker, menjaga jarak minimal satu meter, cuci tangan pakai sabun di air mengalir, saat pulang ke rumah segera ganti baju dan mandi sebelum bertemu anggota keluarga yang lain. Begitu pun dalam hal penyajian makanan minum untuk meminimalisir alat makan minum, menyediakan kemasan individual, jika makanan prasmanan ada petugas khusus yang mengambilkan makanan, menjaga kebersihan dan sterilitas alat makan minum serta penyaji makanan dalam kondisi sehat dan bersih serta," lanjut Selly.

Tedja melanjutkan dengan memberi harapan serta semangat kepada seluruh peserta pelaku usaha kuliner khususnya Kopi untuk tetap optimis. "Jangan patah semangat, terus berinovasi, yakinlah usaha kita akan kembali seperti dulu dan yang terpenting menerapkan protokol kesehatan. Jangan takut warkop kita akan sepi terus karena kita orang Kalimantan punya budaya ngopi, ngumpul dan ngobrol," lanjut Tedja.

Di akhir acara Selly mengharapkan para pelaku usaha ikut turut serta membantu untuk memutus rantai Covid-19 dengan cara tetap mematuhi protokol kesehatan. "Saya pikir Bapak/Ibu yang memiliki tempat usaha kuliner memiliki posisi yang sangat strategis untuk bersama-sama bergerak bersama pemerintah dalam pencegahan virus ini dengan melakukan protokol kesehatan dari tempat usaha kita masing-masing. Dengan mematuhi protokol kesehatan, saya kira dengan hal sederhana itu sudah sangat membantu dalam pencegahan virus ini. Semoga dengan hal sederhana itu dengan niat baik dan tulus usaha kita juga diberkati dan bisa lebih lancar," tutup Selly.