
“Di tahun 2019, penerimaan Kanwil DJP Jawa Tengah II tercatat tumbuh sebesar 10,85%, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional yang berada di persentase 1,67% per tanggal 8 Januari 2020,” ungkap Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) DJP Jawa Tengah (Jateng) II Rudy Gunawan Bastari pada konferensi pers bersama Kepala Unit Eselon II Kementerian Keuangan di lingkungan provinsi Jawa Tengah, terkait capaian kinerja APBN Tahun Anggaran 2019 yang digelar di Ruang Sinergi Kanwil Ditjen Perbendaharaan Negara Jawa Tengah, Semarang (Senin, 13/1).
Pada acara tersebut, Kepala Kanwil DJP Jawa Tengah Rudy Gunawan Bastari memberikan keterangan terkait kinerja penerimaan Kanwil DJP Jawa Tengah II selama tahun 2019. Dalam keterangannya, ia menyampaikan bahwa kinerja penerimaan Kanwil DJP Jawa Tengah II pada 2019 tercatat positif dengan pertumbuhan penerimaan sebesar 10,85% dari tahun sebelumnya. Hal ini menjadikan Kanwil tersebut berada di peringkat 9 kinerja pertumbuhan penerimaan nasional dari 34 Kantor Wilayah DJP di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data yang ada, capaian penerimaan Kanwil DJP Jawa Tengah II berada di persentase 90,59% atau tercapai 11,424 triliun dari target 13,979 triliun (per 8 Januari 2019). Capaian ini tak lepas dari kinerja 12 unit kerja KPP Pratama di wilayah Jawa Tengah II. Tiga unit kerja berhasil mencapai target penerimaan di atas 100% yakni KPP Pratama Temanggung dengan capaian 104,45%, KPP Pratama Boyolali 103,39%, dan KPP Pratama Purworejo dengan capaian 100,07%. Angka pertumbuhan tertinggi dicapai oleh KPP Pratama Boyolali dengan persentase pertumbuhan sebesar 28,36%.
Pertumbuhan per jenis pajak tercatat sebesar 13,57% untuk PPh, sementara itu PPN dan PPnBM sebesar 8,36%. PPh berkontribusi sebesar 53% dari total penerimaan, diikuti dengan PPN dan PPnBM sebesar 45%, dan sisanya adalah pajak lainnya. Apabila dijabarkan, beberapa jenis pajak utama tumbuh positif, seperti PPh Pasal 25/29 OP tumbuh sebesar 60,05%, PPh Pasal 25/29 Badan tumbuh sebesar 25,92%, PPh Pasal 23 tumbuh sebesar 18,49%, dan PPN Dalam Negeri tumbuh sebesar 7,82%.
Secara umum penerimaan sektoral tumbuh positif. Sektor yang tumbuh paling tinggi adalah Jasa Keuangan dan Asuransi yaitu sebesar 15,19%, disusul oleh Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 14,97%, serta Konstruksi sebesar 6,76%. Sementara itu, kontrubusi penerimaan terbesar adalah sektor Industri Pengolahan sebesar 31,92% atau 3,891 triliun. Sedangkan dari segi kepatuhan, realisasi kepatuhan Wajib Pajak Badan dan Orang Pribadi Non-Karyawan tercapai 82% atau 182.009 SPT, melebihi target yang ditetapkan nasional sebesar 70%. Meski begitu, realisasi kepatuhan seluruh wajib pajak berada di presentase 81%, sementara target yang ditetapkan adalah sebesar 90%.
- 178 kali dilihat