Sekitar 132 orang peserta yang terdiri dari dosen, pengurus tax center, dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung dan beberapa universitas lainnya mengikuti Seminar Nasional Tax Center Universitas Muhammadiyah Bandung yang mengangkat tema “Peran Generasi Muda untuk Revitalisasi Performa Perpajakan Indonesia” di auditorium K.H Ahmad Dahlan (UM) Bandung, Jalan Soekarno Hatta No.752 Kota Bandung (Selasa, 11/7).

Dalam sambutannya, Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UM B Budi Sadarman mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin baik antara UMB dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Barat I dalam rangka pembelajaran dan pembinaan mengenai pajak di lingkungan (UM) Bandung.

“Semoga kerja sama ini bisa terus berlanjut dan membawa dampak positif bagi kita semua,” ungkapnya. Budi pun berharap kegiatan seminar tersebut dapat menjadi ilmu yang bermanfaat bagi seluruh peserta yang hadir.

Di kesempatan yang sama, Kepala Seksi Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kanwil DJP Jawa Barat I Sintayawati Wisnigraha mengungkapkan peran pajak yang merupakan kontributor utama APBN.

“Pajak memiliki peran yang sangat penting. Oleh karena itu diperlukan sinergi dan kolaborasi yang baik antara DJP dengan seluruh stakeholder, termasuk Perguruan Tinggi,  Institusi, Lembaga, Asosiasi, dan Pihak lainnya dalam pengamanan penerimaan pajak, termasuk di dalamnya meningkatkan kepatuhan dan kesadaran pajak,” ujar Sinta.

Dengan adanya empat fakultas yang terdiri dari 18 program studi, tutur Sinta, UMB sangat potensial dalam memberikan memberikan pemahaman dan menumbuhkan kesadaran pajak  bagi seluruh civitas akademika maupun masyarakat umum.

“Kami berharap dengan adanya  Tax Center Universitas Muhammadiyah Bandung  tujuan kemandirian bangsa melalui penerimaan pajak yang andal dapat kita wujudkan bersama-sama dengan meningkatnya pemahaman dan kesadaran pajak masyarakat yang ditumbuhkan mulai  dari Tax Center,” imbuh Sinta.

Dalam seminar yang mengangkat tema “Peran Generasi Muda untuk Revitalisasi Performa Perpajakan Indonesia”, Penyuluh Pajak Rudy Rudiawan dan Adhitia Mulyadi menyampaikan peran pajak bagi negara dan manfaatnya bagi masyarakat.

“Pajak menyumbang 70% dari total pendapatan  negara mencapai, sehingga tidak hanya DJP, namun seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat harus bergotong royong memberikan kontribusinya kepada negara dengan menjalankan kewajiban pajaknya dengan patuh sesuai ketentuan,” ungkap Rudy.

“Pajak dibutuhkan untuk melaksanakan operasional kelangsungan negara, pembangunan di berbagai sektor antara lain pendidikan, pembangunan infrastruktur, kesehatan, termasuk penanganan Pandemi Covid-19,” imbuh Rudy.

Aditia menambahkan bahwa para mahasiswa adalah calon wajib pajak masa depan, sehingga dengan lebih dini mengenali dan memahami pajak, diharapkan kelak akan menjadi wajib pajak yang patuh. “Kita jangan  menjadi Free Rider , yaitu tidak melakukan kewajibannya, tapi menuntut hak,” pungkas Adhitia.

 

Pewarta: Fanzi SF
Kontributor Foto: Fanzi SF
Editor: Sintayawati Wisnigraha

*)Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.