Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur (Kanwil DJP Jatim) II tak henti melakukan pendekatan ke sejumlah tokoh dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kepatuhan perpajakan, salah satunya tokoh keagamaan di Sidoarjo. Lusiani selaku Kepala Kanwil DJP Jatim II didampingi Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat (P2Humas) Takari Yoedaniawati, Kepala Bidang Keberatan, Banding, dan Pengurangan Muhammad Primbang Apriliyanto, serta para Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di wilayah Sidoarjo Raya sowan ke kediaman Kiai Haji Agoes Ali Mashuri atau yang akrab disapa Gus Ali, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bumi Shalawat di Sidoarjo (Selasa, 16/3).

Kepada kiai yang merupakan ayah dari Bupati Sidoarjo saat ini, yakni Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor), Lusiani menyampaikan bahwa dalam menangani pandemi Covid-19 beserta dampak yang ditimbulkan, negara membutuhkan anggaran pembiayaan yang sangat besar dengan sumber utamanya berasal dari penerimaan pajak. "Guna terus memperkuat roda perekonomian, pemerintah telah banyak menggelontorkan insentif perpajakan bagi wajib pajak yang terdampak pandemi. Sementara untuk menjamin kesehatan di kala pandemi, pemerintah sedang menggencarkan program vaksinasi gratis bagi seluruh masyarakat. Atas seluruh pembiayaan tersebut, dana terbesar bersumber dari pajak," ungkap Lusiani.

Lusiani sangat berharap kepada Gus Ali sebagai salah satu tokoh agama yang berpengaruh di Sidoarjo dapat turut memberikan dukungan kepada DJP. Setelah mendapat penjelasan tentang pajak dari Lusiani beserta jajarannya, Gus Ali sepakat bahwa pajak memiliki peran yang amat penting bagi keberlangsungan negara. Kiai yang memiliki ribuan santri tersebut menyatakan siap mendukung tugas-tugas yang diemban oleh Kanwil DJP Jawa Timur II.

“Orang bijak pasti bayar pajak. Kokoh spiritual, mapan intelektual. Jayalah bangsaku, jayalah Indonesiaku,“ seru Gus Ali dalam video singkat yang direkam pada akhir pertemuan tersebut.