Bayar Pajak, Dapat Apa? Manfaat Nyata yang Sering Tak Disadari

Oleh: Wahyono, pegawai Direktorat Jenderal Pajak
"Saya sudah bayar pajak, tapi apa yang saya dapat?"
Pertanyaan klise ini sering terdengar pada forum-forum perpajakan. Wajar saja, hal ini karena dalam keseharian, kita telah terbiasa melihat hasil langsung dari pengeluaran yang dilakukan, seperti bayar kopi dapat kopi, beli tiket dapat kursi. Pertanyaan itu juga menunjukkan kepedulian para wajib pajak terhadap timbal balik apa yang mereka terima atas yang telah mereka bayarkan.
Tidak seperti beli kopi, pajak bekerja dengan cara yang berbeda. Manfaatnya tidak selalu hadir dalam bentuk fisik di depan mata, tetapi mengalir melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Pasalnya, APBN membiayai berbagai sektor vital kehidupan bernegara. Pajak sebagai sumber pendapatan terbesar negara ini (83% dari APBN 2025) menjadi bahan bakar yang menjaga roda ekonomi tetap berputar dan stabil.
Mari kita telusuri tiga sektor yang pembiayaannya banyak bersumber dari pajak: keamanan, pendidikan, dan kesehatan.
Keamanan: Rasa Aman yang Tak Ternilai
Pajak membiayai berbagai aspek keamanan nasional, dari pertahanan negara, kepolisian, hingga sistem hukum. Manfaatnya terasa setiap hari, meski sering tidak kita sadari. Coba bayangkan jika kita hidup di negara yang rawan konflik atau kejahatan: usaha terhambat, investasi menghilang, dan aktivitas sehari-hari dipenuhi rasa cemas.
Dengan keamanan yang terjaga, bisnis dapat berjalan lancar, perdagangan tumbuh, dan investasi masuk. Wajib pajak pada akhirnya ikut menikmatinya dalam bentuk kestabilan usaha, lapangan kerja, dan peluang ekonomi yang lebih luas. Itulah manfaat yang didapatkan oleh wajib pajak atas pajak yang telah dibayar. Bahkan, manfaat itu tidak hanya dirasakan oleh wajib pajak sendiri, tetapi juga dapat dirasakan oleh semua pihak yang bahkan yang belum wajib menjadi wajib pajak.
Pendidikan: Mencerdaskan, Menguatkan Ekonomi
Ada yang beranggapan bahwa pajak untuk pendidikan tidak bermanfaat bagi pembayar pajak jika anak-anak mereka sekolah di swasta atau bahkan di luar negeri. Anggapan itu tentu tidaklah benar. Manfaat pendidikan yang dibiayai negara tidak bisa dilihat semata-mata dari sudut pandang pribadi. Pendidikan publik bertujuan mencerdaskan seluruh masyarakat—menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang siap menggerakkan ekonomi.
Bagi pelaku usaha, ini berarti kemudahan mendapatkan tenaga kerja terampil, kreatif, dan produktif. Masyarakat yang terdidik juga memiliki daya beli yang lebih tinggi, sehingga menjadi sasaran yang lebih potensial dalam berbagai pasar produk dan jasa. Tentu kondisi ini akan sangat menguntungkan bagi para pembayar pajak.
Kesehatan: Menjaga Produktivitas Bangsa
Sebagian wajib pajak bisa jadi lebih memilih layanan kesehatan swasta dan merasa tidak memanfaatkan fasilitas negara seperti layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Namun, mari kita lihat dari kacamata yang lebih luas. Pembiayaan APBN di bidang kesehatan menjamin terjaganya kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Terjaminnya kesehatan masyarakat berarti menciptakan tenaga kerja yang sehat. Tenaga kerja yang sehat menyumbang produktivitas yang terjaga. Selain itu, terjaminnya kesehatan masyaratkan berarti menciptakan masyakat yang memiliki daya beli yang baik. Daya beli yang baik membuat peluang usaha dan ekonomi tetap terus bergerak. Masyarakat yang memiliki akses kesehatan yang memadai akan lebih kuat secara daya beli dan ini tentu berdampak positif bagi pelaku usaha.
Pajak: Investasi Bersama untuk Stabilitas dan Kemajuan
Manfaat pajak memang tidak selalu terlihat dalam bentuk yang bisa disentuh, terkadang bisa dilihat dari terwujudnya ekosistem ekonomi dan sosial yang kondusif.
Pajak yang diejawantahkan dalam APBN menjamin SDM yang unggul, menjaga agar vdaya beli masyarakat tetap tinggi, memastikan roda perekonomian terus berputar, dan mempertahankan keamanan nasional stabil.
Jadi, jika pertanyaan "Saya sudah bayar pajak, saya dapat apa?" muncul lagi, ingatlah: Anda tinggal di negara yang aman dengan masyarakat yang cerdas, tenaga kerja yang sehat, dan lingkungan usaha yang stabil. Itu semua adalah sebuah paket manfaat yang nilainya jauh lebih besar daripada nominal yang dibayarkan.
Pajak bukan sekadar kewajiban, melainkan juga investasi bersama. Kita menanam hari ini untuk memanen manfaatnya dalam bentuk stabilitas, kemajuan, dan kesejahteraan saat ini dan di masa depan.
*) Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja.
Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.
- 6 kali dilihat