Aktivasi Akun Coretax, Haruskah?

Oleh: (Savira Indah Pratiwi), pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Coretax demi kemudahan layanan perpajakan.
Memangnya, iya?
Coretax dilahirkan dari satu tujuan sederhana: mempermudah setiap langkah dalam pelayanan perpajakan. Gagasan itu lahir dari keinginan untuk menyatukan seluruh menu dan kebutuhan perpajakan dalam satu sistem terpadu demi kemudahan akses, baik bagi wajib pajak maupun petugas pajak.
Ide tentang integrasi data dan penyederhanaan layanan telah muncul jauh sebelum DJP Online diperkenalkan. Selama bertahun-tahun, berbagai riset dan penyempurnaan dilakukan hingga akhirnya, pada awal tahun 2025, Coretax resmi diluncurkan sebagai wujud nyata dari upaya panjang menuju kemudahan bersama.
Kita tidak lagi perlu berpindah-pindah web dan aplikasi untuk mengakses data dan mendapatkan layanan perpajakan. Cukup satu untuk semua. Namun, sebelum menikmati seluruh kemudahan itu, ada satu langkah sederhana yang harus kita lakukan sebagai wajib pajak, yaitu aktivasi akun Coretax. Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa Direktorat Jenderal Pajak begitu giat mendorong wajib pajak untuk mengaktivasi akun Coretax?
Lebih penting lagi—kenapa kita harus melakukannya?
Untuk menjawabnya, izinkan aku menggunakan analogi sederhana.
DJP Online bisa diibaratkan seperti rumah lama kita, sedangkan Coretax adalah rumah baru. Kita tak mungkin masuk rumah baru dengan kunci lama, kan? Kita butuh kunci baru. Kunci baru kali ini tidak hanya sebagai pengganti. Ia bertransformasi, dengan keamanan yang lebih kuat dan personal. Aktivasi akun Coretax adalah proses kita untuk mendapatkannya. Kunci ini memastikan bahwa yang dapat masuk ke rumah hanya pemilik kuncinya.
Bagaimana bisa?
Coretax dapat dibuka hanya setelah pemilik akun menerima verifikasi dua faktor melalui email atau nomor telepon. Oleh karena itu, penting bagi wajib pajak untuk memastikan bahwa kolom di samping alamat email dan nomor telepon yang diisikan saat aktivasi akun Coretax tercentang hijau.
Lalu selayaknya masuk ke rumah baru, banyak penyesuaian yang harus dilakukan. Misalnya, pemindahan barang-barang untuk mengisi rumah baru kita. Data wajib pajak yang semula di DJP Online, akan dihubungkan ke Coretax setelah aktivasi akun Coretax dilakukan. Secara otomatis, seluruh data wajib pajak akan disinkronisasi ke dalam Coretax. Kita tidak perlu mengisi ulang data penting seperti alamat, anggota keluarga, pekerjaan, dan sebagainya. Seluruh data dipindahkan dengan satu langkah aktivasi saja.
Simple, kan?
Seluruh layanan Coretax dapat diakses sepenuhnya setelah aktivasi akun. Kamu bisa mendapatkan semua layanan perpajakan, seperti e-Faktur, e-Billing, e-Form, dan mengakses data administrasi dalam satu portal terpadu. Namun, tanpa aktivasi akun, kamu tidak dapat masuk ke sistem Coretax. Hal ini berpotensi menjadi penghambat dalam mengakses layanan perpajakan, khususnya pelaporan SPT Tahunan 2025 yang akan kita lakukan sebentar lagi. Dengan aktivasi sekarang, kita akan membantu diri kita sendiri agar saat pelaporan SPT Tahunan 2025 berjalan dengan lancar.
Izinkan aku menyampaikan pendapat— bahwa tidak ada yang menyukai pahitnya belajar saat ada perubahan. Sama seperti saat pertama kali DJP Online diperkenalkan, kita tidak langsung ahli dalam mengoperasikannya. Sekarang, setelah mulai nyaman menggunakan DJP Online, Coretax diluncurkan. Keluhan karena sulit diakses merupakan hal yang wajar. Tidak ada yang menyukai perubahan ketika sudah berada di zona nyaman, kan? Namun tanpa perubahan, bukankah bisa dipastikan bahwa kita pun tidak berkembang?
Sebuah kejadian resmi dinamakan sejarah ketika ia berpengaruh besar pada masanya. Sadar ataupun tidak, kita sedang berusaha mengukirnya. Dengan adanya Coretax, kita semua sedang bahu-membahu untuk memudahkan layanan perpajakan di Indonesia. Perbaikan terus dilakukan di balik layar demi tercapainya kesempurnaan. Di samping kritik dan saran yang terus mengalir, kami harap, seluruh wajib pajak juga aktif berpartisipasi dalam prosesnya. Cukup satu langkah untuk melakukannya, yaitu dengan aktivasi akun Coretax.
Proses belajar saat transisi mungkin tidak nyaman untuk dilalui. Namun, kita dapat membanggakan sebuah hal—kita sedang bekerja nyata dalam memudahkan layanan perpajakan untuk generasi berikutnya. Kemudahan itu sudah di depan mata. Satu langkah lagi, kita dapat menggunakan kemudahan itu sepenuhnya. Satu langkah lagi, kita tidak hanya melihat bagaimana sejarah dibentuk—tetapi juga turut mengukirnya, bersama-sama.
*)Artikel ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi tempat penulis bekerja.
Konten yang terdapat pada halaman ini dapat disalin dan digunakan kembali untuk keperluan nonkomersial. Namun, kami berharap pengguna untuk mencantumkan sumber dari konten yang digunakan dengan cara menautkan kembali ke halaman asli. Semoga membantu.