
Memeriahkan Hari Pajak yang pertama yang jatuh pada tanggal 14 Juli 2018, Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) meramaikan pekan kedua bulan Juli ini dengan serangkaian kegiatan, yang salah satunya adalah Seminar Pajak yang pada penyelenggaraan kali ini mengambil tema "Meningkatkan Kesadaran Pajak" di Auditorium Cakti Buddhi Bhakti, Gedung Marie Muhammad Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (Rabu, 11/7).
1084 peserta yang terdiri dari para mahasiswa yang merupakan relawan pajak, dosen, awak media, dan para pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan memanfaatkan momen tersebut untuk saling berinteraksi membahas topik kesadaran pajak.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengawali rangkaian kegiatan dengan menyampaikanpa peran kunci mengenai kondisi perpajakan Indonesia terkini dan pentingnya reformasi perpajakan.
Dalam paparannya, Sri Mulyani menekankan pentingnya pajak sebagai tulang punggung negara. "Ditjen Pajak bahkan mempunyai fungsi-fungsi yang hampir muskil dilaksanakan oleh sebuah institusi dan manusia-manusia yang bekerja di dalamnya," terang Ani, nama sapaan Sri Mulyani.
"Sebagai institusi yang mengumpulkan penerimaan negara yang sekaligus harus memberikan pelayanan kepada masyarakat merupakan fungsi-fungsi yang saling bertolak belakang namun dua fungsi tersebut harus mampu dilaksanakan oleh Ditjen Pajak," pinta Ani.
"Tak kurang, Ditjen Pajak juga dipercaya sebagai salah satu instrumen yang mendukung perekonomian dan masyarakat," puji Ani.
Di acara inti seminar, enam panelis dari berbagai latarbelakang ikut menyumbangkan pemikiran mengenai pentingnya pajak dan kesadaranakan pajak.
Keenam narasumber tersebut adalah Prof. Dr. Dra. HaulaRosdiana, M.Si (Guru Besar Bidang Ilmu Kebijakan Pajak pada Universitas Indonesia); Darussalam, SE., Ak., CA., M.Si., LL.M Int Tax (Pengamat Perpajakan/Anggota Tim Reformasi Perpajakan); Ir. Suryopratomo (Direktur Utama Metro TV); Mukhamad Misbakhun, SE, MH (Anggota Dewan Perwakilan Rakyat); YustinusPrastowo (Direktur Eksekutif Center for Indonesia Tax Analysis – CITA); dan Muhammad Idrus (Ketua Kompartemen Modal dan Investasi Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia).
Dalam seminar yang dipandu Brigita Manohara (Pembawa Acara Berita Nasional) tersebut, banyak topik-topik yang disampaikan mulai dari sejarah pajak, pajak sebagai instrumen demokratisasi, perbaikan sistem perpajakan, edukasi masalah perpajakan Indonesia, fungsi pajak dalam perekonomian, dan pajak dari sudut pandang pelaku usaha.
Menutup Seminar Pajak dalam rangka Hari Pajak, para narasumber sepakat bahwa kepercayaan, kebersamaan, dan kegotongroyongan dari seluruh elemen masyarakat perlu dibangun sehingga kepatuhan pajak meningkat yang pada akhrinya mewujudkan Indonesia yang kuat.
"Masyarakat pada dasarnya sadar bahwa pajak penting dan dinikmati bersama namun kepatuhan patut ditingkatkan karena masih kurang rasa percaya," simpul Brigita Manohara.
Selain kegiatan paparan Menteri Keuangan dan diskusi panel dari para narasumber, pada kegiatan tersebut juga dilakukan pemberian penghargaan kepada relawan pajak, Nadya Hanum Aulia (Universitas Indonesia) dan Gilang Fitra Ramadhan (Universitas Gunadarma), dan penghargaan kepada Universitas Indonesia atas model relawan pajak percontohan program studi administrasi perpajakan serta Universitas Gunadarma atas relawan pajak terbanyak/ tax centre. Penghargaan-penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Keuangan yang didampingi oleh Direktur Jenderal Pajak.
Selain seminar perpajakan, DJP juga mengadakan kegiatan bedah buku, pameran foto dan lukisan, Tax Factor, lomba menulis, hingga kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan selama 9 hingga 14 Juli 2018 untuk menyambut Hari Pajak 14 Juli yang pertama kali diperingati di Indonesia. (au/*)
- 220 views