Taxmin, Garda Terdepan Inovasi Wajah Baru Ditjen Pajak

Oleh: Lisa Amalia Artistry Ramadhani, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Hari kedua Kumpul Nasional Taxmin, 272 Taxmin disuguhkan materi menarik yang berkaitan dengan pengelolaan sosial media dan pembuatan konten di Aula Gedung A Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (Rabu, 15/8).
Tak tanggung-tanggung, Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) mengundang Hardiyanto atau yang lebih dikenal melalui akun instagram miliknya @boylagi. Boy, begitu sapaan akrabnya, merupakan “The Papa Instameet Indonesia” dan salah satu selebgram di Indonesia. Ia adalah inisiator pertemuan pengguna Instagram (Instameet) di Indonesia dan memiliki akses langsung dengan pihak Instagram pusat.
Boy memberikan ilmu penting tentang cara mengelola dan mengisi konten Instagram yang menarik dan instagramable. Tak lupa ia juga memberikan edukasi singkat tentang istilah-istilah Instagram yang benar dan cara menggunakan fitur Instagram yang optimal serta bagaimana membangun engagement yang maksimal dengan followers. “Karena tujuan utama kita adalah sosialisasi, jadi kita harus aktif dan kreatif. Kita harus jemput bola,” ungkapnya.
Sesi kedua diisi oleh Rezha Sahhilny Amran yang merupakan Kepala Subbidang Publikasi Digital dan pengelola akun sosial media Kementerian Keuangan. Rezha berbagi kisah dan kiat dalam mengelola akun sosial media institusi pemerintah agar mampu memberikan informasi yang berbobot dan berdampak masif kepada masyarakat tanpa harus terkesan membosankan, kaku, dan monoton.
“Kita harus mampu menjaga komposisinya karena kita harus membangun branding institusi kita dengan konsisten. Selain itu, kita harus bisa berpikir kreatif agar generasi X dan generasi millennial tertarik mem-follow akun pemerintah,” kata Rezha.
Narasumber ketiga pada hari itu adalah Kasubdit Pengolahan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo), Dimas Aditya Nugraha. Dimas memberikan ilmu teknis pembuatan kontengrafis yang menarik. Konten tersebut mencakup konten visual yang statis berbentuk infografis dan konten dinamis dalam bentuk videografis. Yang menarik pada sesi ini adalah Taxmin langsung praktek singkat membuat konten menggunakan aplikasi Canva.
Satu hal yang perlu digarisbawahi bahwa video adalah konten yang paling tinggi membangun engagement dari tahun 2017 bahkan untuk beberapa tahun ke depan. Semua narasumber pun sepakat dengan hal itu.
Di penghujung acara, Farchan Noor Rachman sebagai Taxmin pusat tak lupa berbagi kisahnya kepada seluruh Taxmin yang hadir. Farchan berbagi tips mengelola akun media sosial instansi dengan asyik. Mulai dari penjabaran branding Ditjen Pajak, prinsip ngadmin, panduan konten, dan guideline foto. “Waktu ngadmin, suasana hati kudu chill. Kalau lagi ada masalah sama pacar mending jangan ngadmin dulu sementara,” pungkasnya.
Melalui acara ini, posisi Taxmin semakin diapresiasi kontribusi pentingnya untuk institusi. Berawal dari niat sukarela memberikan informasi perpajakan yang kekinian agar lebih diterima wajib pajak, kini Taxmin menjadi posisi yang bisa dikatakan diperebutkan di internal Ditjen Pajak.
Semoga hal ini bukan sekadar menjadi keriaan semu yang akan hilang setelah sekian hari berakhirnya acara, namun menjadi sebuah gerbang awal perubahan Ditjen Pajak yang lebih baik dengan mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan pola pikir masyarakat.
Dari merekalah akan terus lahir inovasi kreatif yang terusberkembang. Sosok-sosok praktisi pajak yang tidak hanya berkinerja terbaik melaksanakan kewajiban sesuai tupoksinya tetapi juga creator multi talent yang mampu berpikir kreatif dan unik. Garda terdepan yang menjaga reputasi Ditjen Pajak yang kredibel dan terpercaya tapi dikemas dengan wajah yang Youthful, Energetic, dan Helpful untuk menumbuhkan kesadaran pajak yang lebih efektif kepada Indonesia.(*)
*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi dimana penulis bekerja.
- 225 views