Delegasi Ditjen Pajak Kunjungi KBRI Peru di Lima

Di tengah kesibukan delegasi Indonesia menghadiri acara Inclusive Framework on BEPS di Lima Peru, delegasi Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak yang terdiri dari Direktur Perpajakan Internasional Ditjen Pajak, Poltak Maruli John Liberty Hutagaol dan Kepala Subdit Pencegahan dan Penanganan Sengketa Perpajakan Internasional, Ahmad Amin melakukan kunjungan silahturahmi ke Duta Besar Indonesia, Marina Estela di KBRI Peru di Lima (Kamis, 28/6). 

Pertemuan yang hangat dan penuh kekeluargaan tersebut berlangsung sekitar satu jam. Delegasi Indonesia melaporkan kepada ibu Dubes mengenai agenda perpajakan yang dibahas dalam rapat Inclusive Framework on BEPS yang berlangsung selama dua hari mulai 27 hingga 28 Juni 2018.

Pada hari pertama, diawali dengan agenda yang sifatnya melaporkan perkembangan terkini kepada anggota oleh beberapa kelompok komunitas internasional yaitu kelompok G20, kelompok G7 dan kelompok Uni Eropa yang melaporkan hal-hal terkini yang sudah dan sedang dilakukan dibidang perpajakan.

Setelah itu dilanjutkan dengan laporan mengenai perkembangan terkini pelaksanaan anti Base Erosion & Profit Shifting (BEPS) seperti Digital Economy (Action 1), Data Collection (Action 11) Transfer Pricing (Action 8-10), Multilateral Instruments (Action 15), dan Harmful Tax Practises (Action 5).

Kemudian dilanjutkan dengan agenda pembahasan mengenai rencana pelaksanaan peer review atas pelaksanaan Harmful Tax PractisesPreventing Treaty AbuseCountry by Country Report (CbCR), dan Dispute Resolution (MAP dan APA).

Sedang agenda rapat pada hari kedua lebih menekankan pada pembahasan mengenai kerjasama dan kolaborasi internasional untuk menyelesaikan permasalahan perpajakan secara global antara negara/yurisdiksi maju dengan yang berkembang dan juga bantuan lembaga internasional seperti IMF kepada negara/yurisdiksi berkembang.

Saat ini jumlah anggota Inclusive Framework berjumlah 116 dan lebih 72% anggota hadir dalam Pertemuan ke-5 di Lima. Jumlah keseluruhan peserta yang hadir lebih dari 150 orang termasuk wakil-wakil dari lembaga internasional seperti CIAT, Uni Eropa, World Bank, dan IMF.

Pada pertemuan silahturahmi tersebut, Dubes RI untuk Peru, Marina Estela yang baru sekitar dua bulan lebih menjabat menjelaskan sekilas mengenai kondisi perekonomian, sosial, dan budaya masyarakat dan bangsa Peru. Menurut ibu Marina Estela, banyak hal yang baik dapat dipelajari dari Peru terutama bagaimana Pemerintah Peru memberikan perhatian khusus bagi pengusaha UMKM.

"Hal itu lanjut," Marina, "Bertujuan untuk membangun pemerataan pendapatan di Peru." Marina memberikan contoh bahwa tidak semua kebutuhan tertentu (misalnya tukang repair sepatu atau tukang jahit/tailor) tersedia di Mal atau pusat perbelanjaan modern tetapi customer harus pergi ke pasar-pasar tradisional. Demikian pula di Peru disediakan satu pasar khusus untuk menjual hasil-hasil kerajinan tangan dari semua propinsi di Peru. Dan pasar tersebut banyak dikunjungi oleh para turis dari manca negara.

Acara silahturahmi yang penuh keakraban diakhiri dengan pemberian plakat kenang-kenangan kepada Dubes RI untuk Peru, Marina Estela, oleh Direktur Perpajakan Internasional, John Liberty Hutagaol. (*)