Tebar Jaring di Media Sosial Panen Pembeli Online
Oleh: Eka Walida Rahmawati, Pegawai Direktorat Jenderal Pajak
Seperti kata pepatah berakit-rakit ke hulu, berenang-renang kemudian. Tebar jaring dahulu, panen pembeli online kemudian. Kurang lebih seperti itulah kata yang dapat menggambarkan tema Business Development Service (BDS) yang diselenggarakan oleh KPP Pratama Teluk Betung (22/11). Kegiatan BDS KPP Pratama Teluk Betung tahun ini diadakan di sebuah pulau yang bernama Pulau Pasaran.
Pulau Pasaran merupakan sentra pengolahan komoditas laut yang terletak di kelurahan Kota Karang dan dapat ditempuh sekitar 30 menit dari kecamatan Teluk Betung kota Bandar Lampung. Perjalanan menuju Pulau Pasaran dapat ditempuh dengan dua cara yaitu dengan sepeda motor melewati jembatan yang terbentang di atas laut, atau dengan perahu nelayan dari dermaga gudang. Hampir seluruh penduduk Pulau Pasaran adalah nelayan. Mereka mencari ikan di laut dengan perahu yang dibagi dalam kelompok-kelompok. Ada juga karang taruna yang anggotanya pemuda-pemudi Pulau Harapan. Selain itu, juga terdapat kelompok ibu-ibu PKK yang membuat olahan ikan hasil tangkapan.
Pulau Pasaran terkenal dengan ikan terinya. Ada berbagai jenis ikan teri yang menjadi produk unggulan Pulau Pasaran, diantaranya adalah ikan teri belah, ikan teri jengki, dan ikan teri medan. Penduduk setempat ada yang menjualnya dalam bentuk mentah dan ada juga yang menjual dalam bentuk olahan. Oleh ibu-ibu PKK Pulau Pasaran, ikan teri diolah sedemikian rupa agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Gulung teri, getas teri, peyek teri, stick teri, teri kacang, dan masih banyak lagi. Selain itu, ada juga teri yang dikeringkan dan diolah menjadi ikan asin.
Seiring dengan adanya perkembangan zaman, berkembang pula lah dunia teknologi. Internet atau media sosial saat ini tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi atau alat berkabar tetapi sudah lebih berkembang sebagai tempat bisnis dan belanja atau yang biasa kita kenal dengan e-commerce. Contohnya banyak yang memilih belanja melalui Facebook, Tokopedia, Olx, Shopee, Lazada, JD.ID, dan masih banyak lagi. Momentum ini lah yang oleh banyak orang terutama para generasi milennial untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Tak sedikit yang lebih memilih belanja online ketimbang datang langsung ke toko atau mall. Selain untuk menghemat waktu, juga untuk menghemat biaya.
Business Development Service (BDS) sendiri merupakan suatu program dengan pendekatan end-to-end (pendekatan terpadu dari produksi sampai dengan pemasaran) untuk membina dan mendorong pengembangan usaha bagi Wajib Pajak UMKM dengan tujuan agar lebih produktif, kreatif dan inovatif dan pada akhirnya diharapkan dapat kepatuhan dan kesadaran perpajakan.
Dalam acara BDS ini turut hadir Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Bandar Lampung Kasman. Kasman mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh tim BDS yang telah datang ke Pulau Pasaran untuk mengajari tentang bagaimana mengembangkan produk olahan agar menjadi lebih baik lagi. Ia juga berharap agar produk olahan ikan di Pulau Pasaran dapat merambah ke seluruh provinsi di Indonesia bahkan hingga ke dunia internasional.
Sangat antusiasnya, seluruh kelompok nelayan turut hadir dengan mengirim beberapa perwakilan dari tiap kelompok. Ada kelompok Usaha Bahari, Kelompok Putra Pidada, Kelompok Welas Asih, dan masih banyak lagi. Tak hanya bapak-bapak nelayan yang hadir dalam acara ini. Bahkan, ibu-ibu PKK dan pemuda-pemudi Karang Taruna Pulau Pasaran juga hadir untuk memperoleh ilmu tentang bagaimana cara memasarkan dan mengembangkan produk turunan dari hasil tangkapan tersebut. “Manfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan hari ini. Peluang yang sangat besar buat adik-adik Karang Taruna, coba disimak pelajarannya dan diimplementasikan dalam usaha," jelas Toto Haryanto, tokoh masyarakat di Pulau Pasaran.
Sebagai narasumber, Rizki Agung Fans Dicky yang kerap disapa Okky, CEO Karto Food Indonesia (Sambal Alu, Kingkone, Ayam Bujang). Okky menyampaikan tentang tips-tips dan cara-cara untuk mengembangkan usaha melalui berbagai media sosial.
Pada kesempatan pertama Facebook terpilih menjadi ajang praktek bagi para peserta untuk memasarkan produknya. Saat ini hampir tidak ada orang yang tidak mempunyai akun Facebook. Walaupun ada yang jarang membuka Facebook, tetapi masih banyak juga orang yang masih menggunakannya. Dan terbukti, Facebook masih tetap exist di dunia maya sampai saat ini.
Okky menjelaskan bahwa dengan menggunakan Facebook kita dapat mempromosikan produk yang akan kita jual. Bisa melalui posting (unggahan) di beranda, kemudian disebarkan ke grup-grup yang ada di Facebook, bisa juga melalui halaman, atau pasang iklan. Sekarang Facebook juga sudah dilengkapi fitur yang bisa digunakan khusus untuk berjualan. Okky juga mengajarkan bagaimana membuat kalimat-kalimat yang dapat menarik konsumen. Para peserta sangat antusias dan langsung mencobanya. Metode learning and practicing, belajar dan praktek.
Bapak-bapak, ibu-ibu, dan pemuda-pemudi juga ikut mencoba mengunggah produk jualan mereka ke Facebook bahkan ada yang langsung menuai komentar atas unggahan produk mereka tersebut. Ada customer atau netizen yang langsung menanyakan harga produk yang mereka tawarkan. Terlihat begitu senang dan antusias sekali mereka dengan adanya kegiatan pembelajaran ini. Terbayarkan sudah jerih payah panitia yang telah menyiapkan laptop beserta koneksi internetnya.
Tak hanya dengan Facebook, Okky juga mengajarkan bagaimana cara mem-posting dan mempromosikan produk melalui media online yang lain seperti Tokopedia dan Olx. “Kuncinya adalah jangan lupa e-mail dan passwordnya, karena itulah langkah awal kita dalam memulai bisnis online," jelasnya. Akan tetapi, setiap media sosial mempunyai kelemahan dan kelebihan masing-masing. Okky juga menjelaskan apa saja yang menjadi kelemahan dan kelebih tersebut.
Kepala KPP Pratama Teluk Betung, M. Taufik Agus Susilo sangat mendukung kegiatan BDS ini. "Semoga ilmu yang telah diajarkan bisa bermanfaat dan bisa dipraktekkan. Harapannya kegiatan ini bisa diserap dengan baik, bisa dilaksanakan, dan bisa berkembang untuk masyarakat di Pulau Pasaran. “Yang menjadi harapan saya juga, ingin sekali kegiatan ini tidak hanya selesai hari ini saja atau sampai disini saja. Semoga terus berlanjut dan silaturahmi berjalan," ungkapnya.
Langkah awal dari apa yang menjadi harapan Kepala KPP Pratama Teluk Betung di atas, dibuatlah WAG (Whatsapp Group) yang anggotanya terdiri dari para peserta pelatihan, narasumber dan temen-temen panitia. Sebagai ajang untuk berdiskusi atas kendala, permasalahan atau bahkan sharing keberhasilan para bapak-bapak nelayan, adik-adik karang taruna dan ibu-ibu PKK dalam memasarkan produknya melalui media online. Dan yang tak kalah pentingnya WAG ini dapat menjadi penyambung tali silaturahmi yang telah ada.
Semoga apa yang kita upayakan pada hari itu dapat membawa kemanfaatan dan semoga kedepannya KPP Pratama Teluk Betung dapat menjadi mitra dan lebih berperan bagi keberhasilan para nelayan di Pulau Pasaran dan UMKM lainnya di Bandar Lampung.(*)
*) Tulisan ini merupakan pendapat pribadi penulis dan bukan cerminan sikap instansi penulis bekerja.
- 145 kali dilihat